Ikuti Kami

MY Esti Ceritakan Sosok Megawati yang Cinta akan Penelitian dan Lingkungan Hidup

kebiasaan Megawati yang tidak pernah sembarangan membuang tisu. Kalau sudah selesai digunakan, tisu tersebut dilipat-lipat hingga bentuknya

MY Esti Ceritakan Sosok Megawati yang Cinta akan Penelitian dan Lingkungan Hidup
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga, MY Esti Wijayati menceritakan sosok Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan yang memiliki kecintaan mendalam terhadap penelitian dan lingkungan hidup.

Esti membuka ceritanya dengan sebuah kisah sederhana. Tentang kebiasaan Megawati yang tidak pernah sembarangan membuang tisu. Kalau sudah selesai digunakan, tisu tersebut dilipat-lipat hingga bentuknya kecil.

“Kalau selesai digunakan, Ibu Mega selalu memastikan tisu itu dijemput, tidak berserakan di meja atau lantai. Bagi beliau, menjaga kebersihan adalah bagian dari cinta lingkungan,” ujar Esti.

Baca: Ganjar Amini Pernyataan Puan Soal Nama Sekjen PDI Perjuangan

Kisah lain yang tak kalah menarik adalah soal biji salak. Alih-alih membuang biji itu ke tempat sampah, Megawati memilih mengumpulkan dan menanamnya kembali.

“Kalau makan buah, bijinya jangan dibuang. Ditampung, dikeringkan, lalu ditanam lagi. Dari kebiasaan itu, kita bisa melihat kesadaran beliau bahwa setiap hal kecil bisa memberi manfaat bila dikelola dengan benar,” tambah Wakil Ketua Komisi X DPR RI.

Bagi Esti, kebiasaan kecil itu justru menunjukkan sikap besar. Bahwa kepedulian lingkungan tidak harus diwujudkan dengan program raksasa, melainkan bisa dimulai dari kebiasaan sehari-hari.

Esti kemudian mengisahkan cerita Megawati tentang jeruk santang. Menurutnya, buah itu adalah hasil dari penelitian panjang, bukan sesuatu yang datang tiba-tiba.

“Jeruk santang itu hasil kerja keras para peneliti. Dari kisah itu, Ibu Mega sering menegaskan pentingnya riset untuk mendukung kedaulatan pangan. Tanpa penelitian, kita tidak bisa membangun ketahanan pangan yang kuat,” jelas Esti.

Sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati berulang kali menekankan bahwa riset dan inovasi harus berakar pada potensi bumi sendiri. “Ada tiga hal penting yang sering beliau sampaikan: swasembada pangan, penelitian berbasis sumber daya lokal, dan kemandirian bangsa. Itu fondasi kedaulatan,” tegas Esti.

Hal ini sejalan dengan tujuan pelatihan BRIN, yakni mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam mengolah sampah.

Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah

Bagi Esti, cerita-cerita kecil tentang Megawati Soekarnoputri bukan sekadar anekdot, melainkan teladan nyata. Dari kebiasaan sederhana seperti tidak membuang tisu sembarangan hingga pemikiran besar tentang riset dan kedaulatan pangan, Megawati menunjukkan konsistensi antara sikap pribadi dan gagasan politik.

“Kalau kita bisa mengelola sampah dengan baik, itu bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga cinta pada negara. Ibu Mega sering menyampaikan pesan itu. Cinta tanah air dimulai dari hal kecil yang kita lakukan sehari-hari,” ucap Esti.

Pelatihan yang diselenggarakan BRIN kali ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan teknis. Lebih dari itu, menjadi titik awal perubahan perilaku masyarakat dalam memperlakukan sampah.

Quote