Ikuti Kami

Pasca Aksi Intoleran, Ganjar Tekankan Dialog

Ganjar mendukung langkah KaKanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad pascatindakan intoleran di Solo beberapa hari lalu.

Pasca Aksi Intoleran, Ganjar Tekankan Dialog
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar warga Kota Surakarta dan para tokoh agama diajak berkomunikasi pasca aksi intoleran yang terjadi di Kampung Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Sabtu (8/8).

"Terima kasih Pak Kakanwil Kemenag sudah 'stand by' di Solo. Saya 'ndherek' titip Pak, warganya diajak ngobrol. Tentu Kakanwil sudah tahu isunya apa, ayo kami ajak ngobrol, kita dekati para tokohnya," kata Ganjar saat bertemu secara virtual dengan Kakanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad pada acara Silaturahim Antartokoh Agama bertema "Penguatan Peran Tokoh Agama di Masa New Normal" di Semarang, Selasa (11/8).

Ganjar mendukung langkah KaKanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad pascatindakan intoleran di Solo beberapa hari lalu.

Baca: Kasus Pernyerangan Intoleran di Solo, Ganjar: Usut Tuntas!

"Saya dukung penuh karena kalau kita membiarkan terus yang seperti ini nantinya masyarakat akan terganggu. Mudah-mudahan nanti Kakanwil bisa mengajak banyak tokoh, baik juga untuk diajak ngobrol secara tertutup sehingga nanti bisa dijelaskan duduk persoalan hingga kelak kemudian tidak ada kejadian seperti ini," ujarnya.

Sebelumnya Ganjar juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Tengah agar dilakukan penyelidikan terkait aksi yang dilakukan kelompok intoleran di Solo.

Orang nomor satu di Jateng itu bahkan mendukung penuh penegak hukum agar mengambil tindakan tegas sehingga tidak ada lagi orang yang main tindakan semena-mena.

Seperti diwartakan, penyerangan yang diduga dilakukan oleh kelompok intoleran itu terjadi hari Sabtu (8/8) malam di rumah keluarga Umar Asegaf, tepatnya rumah Almarhum Segaf bin Jufri di Jalan Cempaka Nomor 81, Kampung Mertodranan RT 01 RW 01, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

Baca: Gerakan Intoleran Kepanjangan Tangan Kepentingan Asing

Penyerangan terjadi saat di keluarga Umar Asegaf menggelar acara midodareni atau doa sebelum acara pernikahan.

Tiga orang mengalami luka-luka dan beberapa unit kendaraan rusak akibat penyerangan tersebut.
 

Quote