Ikuti Kami

PDI Perjuangan Gelar Seminar Mitigasi Bencana Secara Tepat

PDI Perjuangan tetap berupaya menjadi partai terdepan untuk turun langsung membantu masyarakat terkhusus bagi yang terdampak bencana.

PDI Perjuangan Gelar Seminar Mitigasi Bencana Secara Tepat
Wakil Sekjen PDI Perjuangan Sadarestuwati saat membuka Seminar Nasional dengan topik 'Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya' di Sekolah Partai PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (2/3).

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan menggelar seminar tentang mitigasi bencana alam secara tepat, demi mendorong peningkatan kesadaran hingga kewaspadaan (awareness) dari pemerintahan daerah serta warga terhadap bahaya bencana alam khususnya bencana bumi serta tsunami di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/3). 

“Kami mendorong agar awareness untuk potensi bencana alam dan gerakan mitigasi demi mencegah jatuhnya korban kebih besar untuk lebih ditingkatkan,” kata Wakil Sekjen PDI Perjuangan Sadarestuwati.

PDI Perjuangan tetap berupaya menjadi partai terdepan untuk turun langsung membantu masyarakat terkhusus bagi yang terdampak bencana. Selain itu PDI Perjuangan juga berusaha memberikan edukasi mengenai antisipasi hingga mitigasi potensi bahaya bencana alam. 

Baca: Dewi Aryani Buka Dapur Umum Korban Banjir Pantura di Tegal

"Jangan heran kalau terjadi bencana, bantuan dari partai yang pertama datang itu dari PDI Perjuangan," kata Sadarestuwati. 

Menurutnya, PDI Perjuangan merupakan partai politik satu-satunya yang memiliki Badan Penanggulangan Bencana. Sehingga, kata dia, PDI Perjuangan merupakan partai yang lengkap dalam urusan bantuan ketika masyarakat membutuhkan. 

"Bahkan kami punya kapal rumah sakit untuk membantu masyarakat di daerah yang sulit terjangkau oleh paramedis. Makanya kami persiapkan kapal rumah sakit," tuturnya. 

"Ada kendaraan roda tiga yang bisa keluar masuk gang sempit untuk bantu warga ketika terjadi bencana. Ada kendaraan roda tiga ambulans, ada untuk sampah, dan tangki air," sambung Sadarestuwati.

Selain itu, PDI Perjuangan menurutnya, mempunyai awak yang lengkap di daerah kabupaten dan kota. 

"Kami juga siapkan awak dapur umum sehingga bisa membantu makanan warga ketika terjadi bencana. Bersandingan bersama pemerintah untuk membantu ketika terjadi bencana, khususnya ketika terjadi bencana pertama kali," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia menyampaikan, PDI Perjuanhan juga tak lupa memberikan edukasi mitigasi bencana lewat aplikasi Media Pintar Perjuangan (MPP) yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 

"Sosialisasikan agar masyarakat tahu apa yang perlu dipersiapkan sebelum semuanya terjadi (bencana)," pungkasnya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, yang menjadi salah satu pembicara di kegiatan itu, menaruh apresiasi khusus terhadap perhatian dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terhadap mitigasi bencana alam di Indonesia.

Pasalnya, Dwikorita kerap berdiskusi dengan Megawati soal pencegahan bencana serta pengembangan riset dan teknologi guna mendukung mitigasi bencana.

Dia pun mengaku pernah mendapat saran dari Megawati agar belajar soal penguatan atau pengembangan studi kajian/Riset dan Teknologi untuk deteksi dini wilayah rawan gempa ke China.

"Bu Megawati Soekarnoputri berkali mengingatkan agar belajar ke China. Dan kami belajar ke sana soal peringatan gempa bumi. Kami fase eksperimen dengan China. Kami pasang alat di 250 titik dan sedang kami ujicoba. Karena ada beberapa alat yang harus terus diujicobakan," kata Dwikorita.

"Mudah-mudahan teknologi bisa disiapkan. Sehingga 10-15 detik sebelum gempa, bisa ada perintah dari sms, sehingga ada waktu untuk warga lari keluar rumah," sambungnya.

Baca: REPDEM Karawang Dirikan Posko Tanggap Bencana

Dwikorita menambahkan, pihaknya turut membentuk Konsosrsium Gempa Bumi dan Tsunami Indonesia, berisi pakar dan ahli gempa di Indonesia. 

Mereka, saat ini melakukan pendalaman bentuk sistem prosessing data gempa bumi yang lebih handal. 

Dia juga mengingatkan soal penguatan sistem monitoring kegempaan secara kontinu dan komprehensif harus terus diperkuat.

"Kami mendapat banyak tambahan peralatan yang berarti. Sebelumnya ada 170 seismograf. Sekarang kami menerima 414 seismograf sehingga sensor terpasang mengepung patahan menghadang jalur megthrust. Sehingga perhitungan magnitudo lebih

Quote