Ikuti Kami

Pemprov Sulut Kaji Sistem Resi Gudang

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan mengkaji sistem resi gudang untuk mengatasi harga kopra yang tengah terpuruk.

Pemprov Sulut Kaji Sistem Resi Gudang
Wakil Gubernur Steven OE Kandouw.

Manado, Gesuri.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan mengkaji sistem resi gudang untuk mengatasi harga kopra yang tengah terpuruk.

"Akan kita kaji sistem ini, mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi mengatasi anjloknya harga," kata Wakil Gubernur Steven OE Kandouw di Manado, Selasa (4/12).

Baca: Olly Siapkan Program Demi Kesejahteraan Petani Kopra

Sistem ini dapat dimanfaatkan petani dengan menyimpan kopra saat harga rendah dan menjualnya ketika harga bagus, sementara resinya bisa diuangkan ke bank untuk modal kerja atau produksi yang lain.

Pada saat harga bagus barang di gudang dapat dijual, dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk membayar pembiayaan dari bank.

"Saya tertarik dengan usulan sistem resi gudang ini. Nanti akan dipelajari dan disiapkan semuanya," kata Kandouw.

Pemprov Sulut terus berupaya mengangkat harga kopra yang kini tengah terpuruk, termasuk menggelar rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Menurut Wagub, pemerintah tidak dapat mengatur atau mengintervensi harga kopra karena diatur oleh pasar dunia. Di satu sisi, kopra hanya merupakan komoditas substitusi sebagai bahan baku minyak goreng.

"Harga kopra turun hingga 623 dolar AS per metrik ton pada September 2018. Jadi ini bukan permainan pasar tetapi memang terjadi di seluruh dunia," kata Kandouw.

Baca: Steven Pastikan Solusi Penjualan Hasil Panen Petani Kopra

Dia menambahkan, Gubernur Olly Dondokambey sangat peduli dengan nasib ribuan petani kelapa di Sulut hingga mengutusnya ke negara kincir angin Belanda.

"Bapak Gubernur peduli dengan petani kelapa. Bahkan saya diutus ke Belanda khusus untuk mencari informasi tentang sering berfluktuasinya harga kopra ini, untuk diketahui bahwa 70 persen pasar kopra dunia dikelola di Rotterdam," kata Kandouw.

Quote