Ikuti Kami

Penanganan Pandemi, Ipuk Terus Perkuat Pelaksanaan 3 T

3T adalah salah satu kunci penanganan pandemi COVID-19

Penanganan Pandemi, Ipuk Terus Perkuat Pelaksanaan 3 T
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.

Banyuwangi, Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus memperkuat pelaksanaan test, tracing dan treatment (3T) dalam penanganan pandemi COVID-19 di daerah setempat.

"3T adalah kunci penanganan pandemi COVID-19. Karena itu saya minta kepada seluruh puskemas untuk memperkuat testing dan tracing," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat berkeliling ke sejumlah puskesmas di Banyuwangi, Senin (9/8).

Di tiap puskesmas, Bupati Ipuk berdialog tidak hanya dengan kepala puskesmas, namun juga pada petugas tracing dan entry data, sembari menanyakan kendala yang dialami selama ini.

Baca: Puan Ajak Masyarakat Jaga Momentum Penurunan Kasus Baru

"Kami ingin langsung melihat bagaimana progres di lapangan serta kendalanya sejauh ini seperti apa. Ini untuk memetakan apa yang perlu kami intervensi langsung," katanya.

Menurut dia, rasio tracing di antara puskesmas di Banyuwangi tidak seragam. Ada yang sangat bagus, hingga 1:25 (1 orang positif melacak hingga 25 kontak erat), tapi juga ada yang hanya 1:5.

Ipuk meminta puskesmas untuk memperkuat pelacakan kepada warga yang kontak erat dengan warga yang positif. Idealnya, pelacakan dilakukan minimal 15 orang kontak erat sesuai target Kemenkes.

"Saya minta terus diperkuat, karena ini kunci untuk menekan transmisi lokal. Petugas tracing harus diperkuat, satu pasien terkonfirmasi cari kontak eratnya. Petugas entry data juga perlu ditangani khusus," katanya.

Bupati Ipuk juga meminta kepada puskesmas untuk memperbanyak testing utamanya di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi masyarakat.

Baca: Albert Kritisi Penanganan Pandemi di Provinsi Sumbar

"Stok tes usap antigen cukup. Nanti kalau kurang bisa segera minta ke Dinas Kesehatan," tuturnya.

Selanjutnya perawatan (treatment) penanganan orang yang sudah positif dilakukan isolasi terpusat di non-rumah sakit dan perawatan di rumah sakit bergantung kondisi klinis masing-masing pasien.

"Untuk isolasi, upayakan isolasi terpusat untuk menjaga disiplin isolasi, karena isolasi mandiri cukup sulit dikontrol. Sudah ada 25 tempat isolasi terpusat di semua kecamatan, juga ada di tingkat kabupaten," katanya.

Quote