Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Badan Kehormatan (BK) DPRD bijak dalam menerima laporan.
Baca: Pemprov DKI Diminta Stop Pembohongan Publik Soal Formula E
Ia juga mengingkatkan pelaporan dirinya ke Badan Kehormatan (BK) akan menjadi contoh buruk bagi pemimpin di periode berikutnya.
Bahkan menurutnya belum ada Ketua DPRD selain dirinya yang dilaporkan ke BK oleh anggotanya.
"Saya miris sebagai pimpinan Pak. Saya menangis sebagai pimpinan Pak, sedih saya. Baru pertama kali di DPRD, se-Indonesia, ada ketua DPRD di-BK-kan, dilaporkan," kata Prasetyo di dalam Ruang Rapat DPRD DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (9/2).
Pras--sapaan akrabnya--dilaporkan ke BK oleh 7 fraksi di DPRD DKI penolak interpelasi Formula E.
"Kasihan Pak nanti kalau ada yang jadi ketua dewan belakang saya, kalah ada seperti ini. Kasihan Pak, ini jadi contoh Pak. Kalau saya sudah mati, wah tuh, Ketua DPRD Pras pernah saya BK-kan. Ini jadi contoh yang tidak baik," jelasnya.
Pras lantas menyinggung soal Ketua BK DPRD yang menghadiri rapat badan musyawarah menjadwalkan interpelasi Formula E.
Bahkan tak ada interupsi saat Prasetyo menanyakan persetujuan penjadwalan interpelasi.
Baca: Demokrat Ingin Jadi Kuda Hitam di 2024? AHY Kepedean
"Saya minta kedewasaan Bapak-Ibu, menerima laporan boleh, coba lihat sendiri. Bapak ada semua kok, Bapak bisa debat di situ kok," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI.
Kepada BK, Prasetyo merasa tak melakukan pelanggaran administrasi terkait penjadwalan paripurna interpelasi Formula E. Dilansir dari detikcom.