Ikuti Kami

Demokrat Ingin Jadi Kuda Hitam di 2024? AHY Kepedean

"Konsolidasi Pak AHY memang harus dibuktikan di ajang kontestasi 2024 nanti. Ini batu uji kepemimpinannya".

Demokrat Ingin Jadi Kuda Hitam di 2024? AHY Kepedean
Ilustrasi, Hendrawan Supratikno (kiri) dan AHY (kanan).

Jakarta, Gesuri.id - Politikus senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno meminta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuktikan ucapannya bahwa kadernya menatap Pemilu 2024 dengan menjadi kuda hitam. 

Baca: Tak Ada Unsur Pidana Dalam Kasus Arteria Dahlan

"Konsolidasi Pak AHY memang harus dibuktikan di ajang kontestasi 2024 nanti. Ini batu uji kepemimpinannya," kata Hendrawan, Jumat (4/2). 

Meski begitu, Hendrawan menganggap wajar jika AHY membangun optimisme bagi para kadernya. 

Dalam perpolitikan, menurutnya, diksi kepedean memang dibutuhkan.

"Dalam percaturan politik, dibutuhkan kadar kepedean yang cukup. Tanpa itu, akan susah membangun optimisme dan semangat juang. Jadi sah-sah saja bicara atau beretorika tentang kuda hitam atau metafora yang gagah-gagah," ucapnya.

"Yang pasti dihindari yang berkonotasi melempem seperti macan kertas atau ayam sayur," lanjutnya.

Lebih lanjut Hendrawan menyebut PDI Perjuangan sama sekali tidak terancam oleh diksi kuda hitam AHY. Dia memastikan pihaknya tidak akan terbuai oleh sorak sorai sesaat.

"PDI Perjuangan sama sekali tidak terancam. Kami bekerja konsisten dengan orientasi ideologi dan visi-misi yang jelas-tegas. Jadi tidak terbuai dengan letupan-letupan temporer dan sorak sesaat," ujarnya.

Sebelumnya, AHY mengajak seluruh kadernya menatap Pemilu 2024. Dia meminta para kadernya bertindak seperti kuda hitam, yang tak diperhitungkan tapi memenangi pertandingan.

"Jangan merasa diri hebat. Lebih baik kita menjadi kuda hitam, yang tidak diperhitungkan tapi menang," kata AHY di depan ratusan anggota DPRD Partai Demokrat dari sejumlah provinsi dan kabupaten/kota, Kamis (3/2) malam di Jakarta.

Baca: Adian: Bongkar Pasang Dirut BUMN Hambat Kinerja Anak-Cucu

AHY menyampaikan hal tersebut saat bimtek bersama ratusan anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota di Jakarta. Lebih lanjut, AHY meminta kadernya juga seperti kuda perang, bisa berlari kencang tapi tahu kapan harus melambat.

"Kuda perang adalah kuda yang bisa berlari kencang, tapi punya inisiatif kapan harus melambat, berhenti, atau bahkan berbelok untuk mencapai kemenangan. Jadi jangan asal lari kencang tanpa henti atau baru bergerak jika diperintah," katanya. Dilansir dari detik.

Quote