Ikuti Kami

Puan Ingatkan Pentingnya Persatuan Dalam Pembangunan

Organisasi kepemudaan diminta untuk mengambil peran terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.

Puan Ingatkan Pentingnya Persatuan Dalam Pembangunan
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan pentingnya seluruh elemen bangsa bersatu dalam membangun Indonesia termasuk kalangan pemuda. 

Organisasi kepemudaan diminta untuk mengambil peran terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Karang Taruna perlu berperan aktif dalam membangun yang namanya Nation and Character Building. Perlu saya ingatkan, bahwa berkepribadian dalam kebudayaan Indonesia tidak berarti kita anti budaya asing,” kata Puan saat menjadi narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT), Sabtu (25/9). 

Webinar bertajuk ‘Aktualisasi Pemuda dalam Pencegahan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional’ itu dipandu oleh Ketum PNKT Didik Mukrianto dan Ketua Majelis Pertimbangan PNKT Gibran Rakabuming Raka.

Baca: Puan: Kepribadian Indonesia Tak Berarti Tolak Budaya Asing

Menurut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu, soal membangun kepribadian bangsa tidak dapat mengisolasi diri dari pengaruh budaya asing. Tapi, dengan kepribadian bangsa yang kuat, maka budaya asing dapat disaring dan dicampur dalam kebudayaan nasional.

“Kepribadian nasional juga tidak menghilangkan identitas budaya daerah. Karang Taruna sebagai bagian dari generasi muda Indonesia, dalam hal ini, perlu menjadi sumber ide-ide baru dan inovasi-inovasi cara merangkul generasi muda,” tuturnya.

Puan menekankan bahwa Karang Taruna harus dapat membangkitkan semangat gotong royong generasi muda yang memajukan Indonesia. Kemudian, langkah tersebut dibutuhkan generasi muda khususnya di masa pendemi Covid-19.

“Di masa Pandemi Covid-19, kita semakin membutuhkan nilai kebangsaan Indonesia seperti gotong royong untuk diterapkan oleh segenap elemen bangsa,” ucapnya.

Budaya gotong royong, menurut Politisi PDIP itu dapat dimulai dari hal kecil dalam lingkungan. Sebab, dari situlah terbentuk budaya gotong royong yang akan semakin besar.

“Ketika kita kumpulkan akan menjadi sebuah gotong royong berskala besar, yang Insya Allah dapat membantu usaha bersama kita untuk membawa Indonesia keluar dari Pandemi,” jelasnya.

Puan mengakui Karang Taruna sedikit banyak sudah berpartisipasi dalam mengatasi berbagai masalah. Namun, ia tetap mengingatkan agar terus ditingkatkan partisipasi tersebut.

“Karang Taruna selama ini sudah terus menjadi organisasinya anak muda yang tidak pernah mager (malas gerak), yang selalu aktif menghadirkan solusi untuk mengentaskan persoalan-persoalan sosial sampai ke desa-desa,” ungkapnya.

“Karang Taruna perlu terus mengingatkan anak muda Indonesia bahwa kita memiliki warisan besar dari para pendiri bangsa dan generasi-generasi sebelumnya,” imbuhnya.

Baca: Puan Ingatkan Masyarakat COVID-19 Masih Ada dan Nyata

Warisan besar itu berupa nilai-nilai kebangsaan yang bersumber pada Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Menurut Puan, warisan tersebut harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda sebagai panduan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Jangan pernah menganggap bahwa nilai-nilai kebangsaan kita akan bisa terus bertahan ketika kita diamkan. Apalagi di masa sekarang ketika kemajuan teknologi sudah membawa masyarakat dan bangsa di dunia terbuka dan terhubung secara sosial, ekonomi, budaya, dan politik,” papar mantan Menko PMK itu.

Lebih lanjut, Puan tak menampik kemajuan teknologi membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik meskipun ada juga dampak negatifnya. 

Menurut Puan, jika tidak diantisipasi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dianggap akan membuat generasi muda mengalami disorientasi dalam cara pandang terhadap kehidupannya sebagai warga bangsa Indonesia.

“Jangan sampai generasi penerus masa depan bangsa kita tercerabut dari akar-akar budaya bangsa baik dalam hal etika maupun moral sebagai komunitas bangsa dan tenggelam dalam pusaran gejolak disrupsi dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” katanya.

Quote