Jakarta, Gesuri.id – Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan menegaskan pentingnya generasi muda memiliki semangat kepemimpinan dan kepekaan sosial-politik sejak dini.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Simulasi Persidangan Parlemen Remaja 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan tahunan yang diikuti 140 pelajar dari 84 daerah pemilihan (dapil) itu menjadi ajang bagi remaja Indonesia untuk merasakan langsung proses kerja anggota DPR RI. Tahun ini, Parlemen Remaja mengusung tema “Generasi Pembaru Energi, Untuk Indonesia Bebas Emisi”.
“Sebagai Ketua DPR RI, saya ucapkan selamat datang kepada kalian para peserta Parlemen Remaja di rumah rakyat Indonesia, yang berarti rumah kalian juga,” ujar Puan membuka sambutan.
Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat kepemimpinan dan menanamkan nilai kejujuran, kepedulian, serta tanggung jawab terhadap masa depan bangsa.
“Parlemen Remaja bukan sekadar simulasi, tapi ruang untuk belajar mendengar, menyuarakan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Puan menjelaskan tiga hal penting yang menjadi pegangan anggota DPR RI, yaitu 3M: mendengar, menyuarakan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Anggota DPR harus mendengar apa yang disuarakan rakyat. Lalu menyuarakan dalam rapat, dan memperjuangkannya agar dijalankan oleh pemerintah,” paparnya.
Puan juga mengingatkan pentingnya generasi muda memahami isu global, termasuk perubahan iklim dan energi bersih.
“Indonesia bebas emisi bukan sekadar wacana. Ini tentang bagaimana kalian bisa terus menghirup udara segar, menikmati air bersih, dan menjaga bumi Nusantara agar tetap lestari,” ujarnya.
Ia menegaskan, generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek, tetapi harus menjadi subjek yang aktif dalam berbagai forum publik, termasuk media sosial.
“DPR RI melalui program Parlemen Remaja ingin mendengar suara kalian, untuk kami suarakan dan perjuangkan,” tutupnya.
Setelah sambutan, Puan menyerahkan tongkat sidang secara simbolik kepada perwakilan peserta. Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi persidangan, kunjungan kerja ke PLN dan Kementerian ESDM, serta diskusi publik dengan pembicara dari DPR, pemerintah, dan masyarakat sipil.
















































































