Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi lll DPR RI, I Wayan Sudirta, menerima penghargaan dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB) dalam acara Sapa Alumni bertajuk “Silaturrahmi dan Pemberian Penghargaan Prominen Alumni” yang digelar di Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
“Walaupun jumlahnya belum memuaskan dan belum menjangkau seluruhnya, tetapi program ini sudah mulai dirasakan masyarakat,” kata politikus asal Bali ini.
Lebih lanjut, Wayan Sudirta membeberkan para alumni Universitas Brawijaya memiliki kiprah luar biasa, termasuk dalam berbagai jabatan penting yang berhasil diemban.
Menurutnya, banyak alumni yang kini menjabat sebagai Ketua Muda di Mahkamah Agung (MA), Wakil Jaksa Agung, hingga pimpinan komisi hukum DPR. Bahkan, ada pula alumni yang sukses mengelola podcast di media massa.
Artinya, lanjut dia, para alumni Unibraw kini sudah setara dengan lulusan kampus-kampus top lainnya di Indonesia. Apalagi, Universitas Brawijaya telah masuk dalam sepuluh besar perguruan tinggi terbaik di tanah air.
“Jadi, tidak usah diragukan lagi dari segi itu,” tegas politikus PDI Perjuangan ini.
Namun, Wayan memberikan catatan kepada para alumni agar lebih aktif berkiprah di forum-forum nasional yang lebih luas. Hal ini, menurutnya, bisa dilakukan dengan cara merekrut mahasiswa, dosen, dan praktisi yang potensial.
“Jadi, kami harus dorong keberanian pada alumni-alumni muda,” imbuh Wayan Sudirta.
Ia menambahkan, keberanian tersebut harus diiringi dengan kejujuran, keilmuan, dan kerja sama yang kuat.
Menurut Wayan, kerja sama yang kuat adalah kerja sama yang saling menguntungkan antara pihak yang terlibat. Karena itu, Universitas Brawijaya harus memiliki konsep kolaborasi yang tidak hanya berorientasi pada kepentingan sendiri.
“Namun, harus menguntungkan orang yang diajak kerja sama sehingga Unibraw laku diajak kerja sama,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (IKA FHUB), Didik Farkhan Alisyahdi, menyampaikan bahwa kegiatan Sapa Alumni ini digelar sebagai wadah silaturahmi sekaligus penguatan jejaring antaralumni.
“Ketika diskusi awal, kami ingin acara Sapa Alumni ini digelar secara sederhana. Tujuannya untuk saling menyapa dan mengenal karena dari situlah reputasi kita sebagai perguruan tinggi bisa diukur,” ujar Didik.
Ia juga menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pengabdian terhadap bangsa.
“Perguruan tinggi bukan pabrik untuk menghasilkan devisa, tetapi tempat menebar ilmu agar dapat diabdikan bagi bangsa dan negara. Di situlah letak peran perguruan tinggi,” katanya.
Didik menambahkan, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya kini berada di peringkat 300 besar dunia, dan menargetkan untuk masuk 100 besar pada tahun 2028.
Menurutnya, reputasi tersebut sangat bergantung pada kontribusi nyata para alumni di tingkat nasional maupun internasional.
“Reputasi perguruan tinggi tidak akan naik tanpa alumni yang berdampak. Melalui Sapa Alumni ini, kita saling berbagi informasi agar para lulusan bisa segera bekerja, mengabdi, dan diakui dunia kerja baik nasional maupun internasional,” pungkasnya.
















































































