Jakarta, Gesuri.id – Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani mengungkapkan bahwa dinamika politik di parlemen merupakan bagian dari proses demokrasi yang sehat, selama semua perbedaan bermuara pada kepentingan bangsa dan negara.
Hal itu disampaikan Puan saat berdialog dengan peserta Parlemen Remaja 2025 di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (6/11/2025). Dalam sesi tanya jawab, sejumlah peserta menanyakan kepada Puan tentang tantangan memimpin DPR yang memiliki banyak fraksi dengan beragam kepentingan politik.
“Kami punya mekanisme rapat pimpinan untuk membicarakan agenda dan masalah. Tidak semua berjalan lancar karena dinamika selalu ada. Tapi semuanya harus diselesaikan dengan toleransi dan musyawarah,” ujar Puan.
Menurut cucu Bung Karno itu, sebagai lembaga politik, DPR memang sarat perdebatan. Namun, perbedaan pendapat justru menjadi kekuatan dalam menghasilkan keputusan yang adil.
“Namanya politik tidak bisa mau-maunya sendiri. Harus mengakomodasi kepentingan yang muaranya adalah kepentingan negara,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Puan menuturkan, di dalam DPR terdapat banyak fraksi yang mewakili daerah dan aspirasi rakyat berbeda-beda. Karena itu, kompromi menjadi kunci.
“Kita harus ada kompromi yang adil, yang tetap berujung pada kepentingan bangsa dan negara. Selama kepemimpinan saya, semua dinamika bisa diselesaikan secara musyawarah mufakat,” jelasnya.
Ia berharap para peserta Parlemen Remaja memahami bahwa politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan wadah perjuangan untuk kemaslahatan rakyat.
“Politik harus dijalankan dengan niat tulus, tidak untuk diri sendiri, tapi untuk kepentingan bersama,” kata Puan.
Usai berdialog, Puan mengajak 140 peserta berfoto bersama di tangga luar Gedung Kura-kura DPR. Hampir seluruh peserta pun antusias meminta berswafoto bersama perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
















































































