Ikuti Kami

Puisi Fadli Zon Buang Energi, Bangsa Perlu Gotong Royong

Saat ini bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan, gotong-rotong dan saling pengertian. 

Puisi Fadli Zon Buang Energi, Bangsa Perlu Gotong Royong
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo mengatakan saat ini bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan, gotong-rotong dan saling pengertian. 

Hal itu dikatakannya merespon puisi Fadli Zon berjudul Negeri di Tepi Jurang yang menuai prokontra di media sosial, yang diunggah politikus Partai Gerindra itu di akun twitternya.

Baca: Putra: Budaya Yang Berkarakter Harus Ada Dalam Komponen PJP

"Bahwa bangsa kita ini lagi diuji," ujar Rahmad Handoyo, Kamis (21/1).

Ujian itu, lanjutnya, pandemi Covid-19 dan bencana alam seperti gempa bumi, banjir dan erupsi gunung merapi di sejumlah daerah belakangan ini. 

Satu-satunya jalan yang perlu dilakukan saat ini adalah kebersamaan, gotong-rotong, empati, dan simpati kepada masyarakat korban bencana alam.

"Heran juga masih ada energi untuk menyampaikan seperti itu, tidak adakah kata yang lebih baik? Tidak adakah tulisan-tulisan yang lebih baik? yang positive thinking dalam rangka mengumpulkan energi untuk saling memberi semangat, saling memberikan satu penguatan, bukan malah energi negatif yang memunculkan prokontra," tuturnya.

Menurut dia, tulisan atau pemikiran dalam bentuk puisi atau bentuk lain yang menimbulkan prokontra itu membuang energi kepada masyarakat.

Baca: Deddy Kritisi Pelaksanaan Seleksi Pegawai Pemkab Malinau

"Ada yang pro, ada yang kontra, sayang energinya. Lebih baik kita gunakan ayo gelorakan 3M untuk mengendalikan pandemi yang belum selesai, ayo gelorakan dukung pemerintah untuk bersama-sama mengatasi pandemi misalnya, kemudian ayo kita bergotong-royong meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana dalam bentuk materi untuk meringankan sebagian beban dari saudara-saudara kita yang terkena bencana, itu justru yang lebih baik," katanya.

Menurut dia, energi positif diperlukan untuk mengatasi masalah itu bersama-sama. "Bukan berarti tulisan-tulisan itu dilarang, tidak. Itu kebebasan dalam UUD kita, tetapi ayo ngenggon papan, artinya ya tahu posisi kita, tahu momentum seperti apa itu disampaikan," katanya.

Ia melanjutkan, di saat bangsa ini mengalami ujian berat, maka lebih baik hal yang bisa menimbulkan pro dan kontra ditanggalkan terlebih dahulu.

"Tetapi hak masing-masing untuk menyampaikan itu, itu saran saya. Tidak hanya untuk satu orang dua orang, tapi keseluruhan ayo bergotong-royong energi positif kita gunakan dalam rangka untuk bersama-sama mengatasi pandemi mengatasi ujian bencana alam maupun bencana erupsi yang lain, begitu saya mengajak mengetuk hati yang paling dalam," tuturnya.

Quote