Ikuti Kami

Putra: Kementerian UMKM Harus Tingkatkan Target KUR di 2026

Putra Nababan mendesak Kementerian UMKM untuk meningkatkan target penyerapan KUR UMKM di 2026

Putra: Kementerian UMKM Harus Tingkatkan Target KUR di 2026
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan - Foto: Youtube TV Parlemen DPR

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mendesak Kementerian UMKM untuk meningkatkan target penyerapan KUR UMKM di 2026 mengingat masih ada sekitar 30 juta pelaku UMKM yang belum tersentuh akses pembiayaan KUR Bank Himbara dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN)

"Saya mengapresiasi capaian Pak Menteri atas paparan yang tadi sudah disampaikan. Nilai penyaluran, jumlah debitur dan angka graduasi KUR sudah melewati target," kata Putra dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (18/11). 

Data Kementerian UMKM per Desember 2024, realisasi penyaluran KUR sesuai Rapat Komite Kebijakan Pembiayaan UMKM, jumlah nilai penyaluran sebesar Rp 238 triliun kepada 4,047 juta jumlah debitur. 

Adapun sepanjang 2024 alokasi plafon KUR yang dikucurkan mencapai RP 286,6 triliun dengan target debitur baru 2,34 juta debitur dan target debitur graduasi 1,17 juta debitur. Dan sekitar 60 % penyaluran KUR itu untuk sketor produksi. 

"Saya justru ingin menyemangati saudara Menteri untuk mengejar sisa target yang belum tercapai hingga akhir tahun ini. Dan setelah itu saudara Menteri harus melakukan lompatan dengan meningkatkan target nasabah baru KUR," katanya.

Dengan capaian tersebut, tambah Putra, Menteri UMKM Maman Abdurahman bisa menceritakan success story kepada Komite Kebijakan Pembiayaan UMKM untuk meminta target tambahan penyerapan KUR tahun depan. "Saudara Menteri gagah saat meminta target tambahan mengingat masih ada 30 juta pelaku UMKM yang belum mendapatkan KUR ," katanya. 

Ke depan, Kementerian UMKM bisa lebih fokus mendorong nasabah KUR UMKM yang tidak layak dan tidak bankable agar dapat dibantu supaya mereka bisa mendapatkan akses pembiayaan KUR. Jangan hanya fokus mengejar nasabah yang layak dan bankable.  

Berdasarkan survei BPS (Badan Pusat Statistik), sekitar 69,02% UMKM membutuhkan bantuan modal usaha dan keringanan beban keuangan agar dapat bertahan dan berkembang terutama dalam situasi ekonomi yang menantang, antara lain dengan relaksasi pembayaran pinjaman (29,98%), keringanan tagihan listrik (41,18%), serta kemudahan administrasi pinjaman (17,21%). 

Hingga September 2025, Jamkrindo telah mencatat akumulasi volume penjaminan mencapai Rp 1.046 triliun, menunjukkan peran besar dalam mendukung pembiayaan sektor UMKM di Indonesia. Program ini berhasil menjamin sekitar 27 juta pelaku UMKM (debitur) yang mendapatkan akses pembiayaan berkat adanya penjaminan dari PT Jamkrindo. Selain itu, penjaminan KUR juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan dengan menyerap sekitar 35 juta tenaga kerja, sehingga turut berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penguatan ekonomi nasional.

Quote