Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, meluapkan emosinya terkait subsidi Pertamina yang dinilai tidak tepat sasaran.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama Pertamina dan jajaran Subholding di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9), Rieke menyoroti distribusi subsidi yang seharusnya ditujukan untuk fakir miskin namun justru dinikmati pihak yang tidak berhak.
"Dengan demikian masalah tepat sasaran ini sebetulnya kita sedang berbicara, bapak yang sedang makan kue ini adalah untuk haknya fakir miskin. Jangan sampai tidak tepat sasaran. Jangan," kata Rieke sambil menyindir sosok yang tampak sedang makan kue saat dirinya sedang berbicara.
Rieke menegaskan bahwa hak fakir miskin telah dijamin dalam konstitusi. Ia mengingatkan bahwa jaminan tersebut bukan hanya amanat Undang-Undang Dasar, tetapi juga perintah moral dan ajaran agama.
"Jangan sampai hak fakir miskin ini diabaikan, karena tidak hanya diatur dalam konstitusi tetapi juga dalam agama," tegasnya.
Legislator asal Jawa Barat itu meminta agar pemerintah dan Pertamina segera memperbaiki sistem subsidi agar benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Menurutnya, kebijakan subsidi yang salah sasaran hanya akan memperlebar jurang ketimpangan sosial.
Dalam forum tersebut, Rieke juga menyoroti perlunya transparansi dan pengawasan ketat terhadap distribusi subsidi energi.
Ia menekankan bahwa kebijakan publik tidak boleh hanya menguntungkan segelintir kelompok tetapi harus berpihak kepada rakyat kecil.
Ia juga meminta agar Komisi VI DPR dan pemerintah memperkuat mekanisme verifikasi data penerima subsidi agar lebih akurat, sehingga tidak ada lagi kebocoran yang merugikan negara dan masyarakat miskin.
Rieke mengingatkan, jika subsidi terus salah sasaran, maka tujuan utama pemberian subsidi — yakni membantu kelompok rentan dan menjaga daya beli masyarakat miskin — akan gagal tercapai.
Rapat tersebut menjadi ajang bagi Rieke untuk kembali menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil, terutama di sektor energi yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar rakyat.
