Ikuti Kami

Risma Gandeng ITS Tangani Air Bersih di Alor dan Asmat

Masyarakat di kawasan ujung Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mesti menyeberang ke Pulau Pantar untuk mendapatkan air.

Risma Gandeng ITS Tangani Air Bersih di Alor dan Asmat
Ilustrasi. Mensos Risma saat kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat Papua, belum lama ini.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) kembali menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menyelesaikan sejumlah masalah di Tanah Air. 

Risma mengajak ITS berkolaborasi dengan sejumlah program dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca: Andi Arief Fly Sebut Sekjen Hasto di Balik Penambang Andesit

Kerja sama yang disepakati meliputi inovasi teknologi untuk memudahkan akses transportasi dan ketersediaan air di beberapa daerah pedalaman dan perbatasan di Indonesia. 

Risma menuturkan masih banyak daerah di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
 
Salah satunya, di Pulau Alor. Masyarakat di kawasan ujung Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mesti menyeberang ke Pulau Pantar untuk mendapatkan air.

Kemudian, Kabupaten Asmat, Papua, yang kesulitan bercocok tanam dan memperoleh air tawar. Sebab, kontur tanah cenderung dipenuhi rawa.
 
“Mereka itu benar-benar kesulitan, seorang Ibu di Pulau Alor sampai rela bermalam di Pulau Pantar dan tidak bisa kembali ke Pulau Alor karena ombak tinggi hanya untuk mendapatkan air,” kata Risma dikutip dari keterangan tertulis, Senin (14/2).


 
Rektor ITS Prof Mochamad Ashari menyambut antusias kesempatan yang diberikan Kemensos. Pihaknya senang bisa membantu pembangunan daerah tertinggal.
 
“Dengan senang hati, ITS siap ikut berkontribusi bersama Kemensos guna mendukung pembangunan Indonesia,” ujar dia.

Dalam pertemuan, disepakati beberapa rencana kolaborasi ITS dan Kementerian Sosial. Antara lain, penelitian lebih lanjut oleh ahli Geofisika ITS terkait peninjauan daerah sulit air bersih, inovasi pembuatan hidroponik apung di daerah rawa.
 
Kemudian, alat desalinasi portable untuk mengubah air laut menjadi air tawar dan pengadaan panel surya di daerah minim listrik. Serta penyelenggaraan kuliah kerja nyata (KKN) dan kerja praktik (KP) mahasiswa ITS untuk membantu di wilayah sasaran Kemensos.
 
Risma juga menindaklanjuti pengadaan kapal penumpang bagi masyarakat Memberamo, Papua. Serta motor listrik GESITS untuk mobilitas masyarakat di pegunungan Papua, hasil kerja sama dengan ITS dan Universitas Cenderawasih (Uncen) tahun lalu.

“Saat ini, telah berhasil dirakit empat buah kapal yang nantinya akan digunakan untuk transportasi air masyarakat di Memberamo,” tutur mantan Wali Kota Surabaya ini.
 
Proses perakitan kapal sudah mencapai 90 persen. Sebanyak dua jenis motor listrik GESITS sudah tiba, yaitu untuk daerah pegunungan dengan kemiringan standar serta kemiringan curam.

Baca: Ahok Perkirakan SPBU Kiamat Dalam 5 Tahun Lagi
 
“Saat ini dua motor listrik GESITS telah tiba di Jayapura, tinggal menunggu peluncurannya serta transfer teknologi kepada masyarakat sekitar,” tutur Manajer Sains Techno Park (STP) Otomotif ITS Bambang Sudarmanta ST MT.

Risma mengungkapkan masyarakat Papua sangat senang menerima bantuan kapal penumpang yang jauh melebihi ekspektasi mereka. Dia berharap ke depan kolaborasi sejenis dengan ITS terus berlanjut.
 
Ashari juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemensos kepada ITS. “Inovasi ide dari ITS tentu akan sulit untuk direalisasikan kepada masyarakat tanpa dukungan pemerintah seperti ini,” ucap Ashari. Dilansir dari medcomid.

Quote