Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri, menegaskan isu pangan merupakan urusan mendasar bagi masa depan bangsa.
Ia mengingatkan tanpa pengelolaan pangan yang baik, mustahil Indonesia bisa berkembang dan sejahtera.
“Kalau urusan pangan tidak beres, it’s impossible to be developed and prosperous. Jadi kami sangat serius. Atas dasar itu, kami sangat apresiasi atas prestasi capaian produksi dan stok pangan,” kata Rokhmin dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Pernyataan Rokhmin tersebut selaras dengan apresiasi Komisi IV DPR RI terhadap kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Mentan Amran.
Peningkatan produksi pangan nasional dinilai telah berdampak nyata pada serapan beras oleh Perum Bulog, yang kini tembus 4 juta ton. Kondisi ini membuat stok beras nasional berada di posisi aman.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Gerindra, Khalid, menyampaikan rasa terima kasih atas capaian tersebut. Menurutnya, produksi yang tinggi memberi ruang besar bagi Bulog untuk menyerap gabah dan beras petani, sekaligus menjamin ketersediaan pangan nasional.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi luar biasa kepada Menteri Pertanian. Produksi yang meningkat membuat penyerapan Bulog juga luar biasa hingga mencapai 4 juta ton beras. Kami dari Fraksi Gerindra menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian, Bulog, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Bahkan Pak Presiden menyampaikan bahwa stok pangan kini sudah mencapai 4 juta ton,” ujar Khalid.
Apresiasi yang diberikan oleh anggota Komisi IV DPR RI tersebut semakin memperkuat optimisme bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan menjaga stok beras di atas 4 juta ton menjadi bukti nyata bahwa kerja kolaboratif antar lembaga pemerintah mampu memberikan hasil signifikan bagi rakyat.
Dalam rapat tersebut, Mentan Amran menyampaikan bahwa potensi produksi beras Januari–September 2025 diproyeksikan mencapai 28,24 juta ton, naik 12,76 persen dari 2024 sebesar 25,04 juta ton. Dengan konsumsi beras nasional pada periode yang sama sebesar 23,38 juta ton, maka surplus beras diperkirakan mencapai 4,86 juta ton.
Optimisme tersebut sejalan dengan proyeksi FAO, yang memperkirakan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2025/2026 dapat mencapai 35,6 juta ton, atau tumbuh 4,5 persen dari musim sebelumnya.
Sementara itu, laporan USDA Rice Outlook 2025 juga memperkirakan produksi beras Indonesia akan menyentuh angka 34,6 juta ton, tumbuh 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.