Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Hendra Rahtomo atau Romy Soekarno, mendorong rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di empat Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua.
Hal tersebut disampaikan Romy dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) Evaluasi DOB empat Provinsi Papua yang digelar bersama pemerintah dan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Pekerjaan Umum, serta Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rabu (2/7/2025).
“Permasalahan yang ada di Papua pada hakikatnya adalah permasalahan Indonesia. Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan di tanah Papua adalah kunci perwujudan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” kata Romy, dikutip pada Jumat (4/7/2025).
Cucu Bung Karno dari Rachmawati Soekarnoputri ini menegaskan bahwa pendekatan terhadap Papua tidak bisa lagi sekadar mengandalkan hitungan teoritis atau ukuran matematis. Menurutnya, pembangunan Papua adalah soal rasa keadilan, kemanusiaan, dan panggilan kebangsaan.
“Pendekatan untuk mencapai tujuan ini tidak bisa lagi menggunakan ukuran teoritis atau ukuran matematis. Di mana ini adalah panggilan kebangsaan yang mana kita perlu mengangkat martabat anak bangsa yang ada di Papua,” ucapnya.
Romy menegaskan pentingnya kesadaran kolektif bahwa satu anak bangsa bertanggung jawab menjaga martabat dan kesejahteraan anak bangsa lainnya. Karena itu, pembangunan infrastruktur di empat DOB Papua harus didukung penuh demi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Kita harus benar-benar mensupport supaya pembangunan di Papua ini bisa terjadi dalam waktu 3 tahun ke depan. Karena pemerintahan di Papua itu provinsinya harus terbentuk sehingga ekonomi masyarakatnya bisa naik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Romy juga menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai penunjang infrastruktur fisik. Ia berharap ada inovasi lanjutan seiring dengan rampungnya pembangunan fisik di empat DOB.
“Tingkatkan SDM-nya yang pertama kan, bagaimana SDM-nya bisa sinkron dengan pembangunan yang ada. Sehingga ketika nanti pembangunannya telah selesai namun SDM-nya tidak tertata dan mengikuti pembangunan yang ada, ya nanti akan jadi sama saja dan tidak balance,” pungkasnya.