Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Samuel Wattimena menyebut karya kartun menjadi salah satu cara menyenggol permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan cara yang sopan.
"Kekritisan bisa terwakili melalui kartun," kata Samuel saat pembukaan Semarang Cartoonfest 2025 di Semarang, Sabtu.
Menurut dia, kritik bisa diwakilkan melalui gambar-gambar yang dihadirkan oleh para kartunis.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
Ia menegaskan kartunis harus menjadi benteng kebudayaan bagi bangsa ini.
"Negeri ini sedang tidak baik-baik saja. Sementara estafet harus diserahkan kepada para anak muda," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, penguatan kesadaran, akhlak, budi pekerti, serta sumber daya manusia sangat perlu dibantu dan dikomunikasikan oleh para kartunis.
"Buat gerakan untuk kembali menghidupkan nilai dan akar kebudayaan kita guna menghadirkan akhlak, budi pekerti, dan peningkatan sumber daya manusia," tambahnya.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Sementara itu, Ketua Presidium Persatuan Kartunis Indonesia Abdullah Ibnu Thalhah mengatakan di Indonesia tersebar sekitar 300 kartunis yang tergabung dalam berbagai komunitas.
Banyak kartunis, lanjut dia, mengekspresikan karyanya dalam bentuk kritik dan refleksi sosial.
"Semarang Cartoonfest 2025 merupakan salah satu gerakan kebudayaan sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada publik," katanya.