Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mengajak peran serta orang tua dalam menyaring informasi terkait tindakan teror yang terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal ini usai beredarnya informasi terkait bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar di media massa maupun aplikasi percakapan dianggap mengandung bahaya bagi anak.
“Di era keterbukaan informasi tentu kita tidak bisa menutup pintu informasi, termasuk soal tindak terorisme ini. Jadi yang perlu dibangun adalah kesadaran bahwa filter utama anak memilah informasi ya dari orang tuanya” kata di Jakarta, Minggu (28/3).
Baca: Ganjar Minta Tak Sebarkan Foto & Video Pascaledakan Bom
Setali tiga uang, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pemberitaan terkait Bom bunuh diri di Makassar itu mengandung banyak informasi yang tidak ramah anak.
Lebih lanjut Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan orang tua memiliki peran vital ajarkan nilai-nilai kemanusiaan bagi anak.
“Anak ini kan rentan terpapar informasi bahaya jika tidak didampingi orangtuanya. Didampingi ya biar diajarkan nilai kemanusiaan. Biar tahu kalau itu tindakan salah. Kalau tidak didampingi takutnya anak akan punya interpretasi sendiri. Terus bisa jadi masalah dalam pemahaman anak, apalagi di masa tumbuh kembang yang krusial. Untuk itu peran orangtua sangat vital” lanjut Mantan Wakil Bupati Cirebon ini.
“Kalau anak baca informasi yang ngawur, terus diterjemahkan ke materi bicara mereka, diunggah ke medsos mereka, kan jadi masalah kompleks. Pendampingan orangtua itu arahnya minimalisir itu. Jangan sampai anak jadi agen penyebar kebencian, jadi mempraktekkan bullying (perundungan, red) dll karena terpapar informasi salah.” papar Selly.
Baca: Wanto Sugito: Bom Katedral Makassar Aksi Pengecut & Biadab
Karena itu menurut Selly, peran keluarga menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak.
“Kejadian terorisme ini kan bentuk satu rantai panjang teror, salah satunya ya masuk ke kesadaran anak. Itu yang harus dilawan. Keluarga harus jadi benteng paling kuat lawan itu. Hadirkan nuansa pendidikan kemanusiaan yang sejuk untuk anak. Jadikan informasi tadi sebagai bagian dari edukasi untuk tanamkan kemanusiaan universal. Keluarga bentengi, lingkungan menguatkan benteng itu. Insyaallah tumbuh kembang & akhlak anak akan baik” tandasnya.