Ikuti Kami

Selly Beberkan Penyebab Masih Terjadinya Perundungan

Hal ini terjadi karena kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melakukan pencegahan hingga penanganan masih rendah. 

Selly Beberkan Penyebab Masih Terjadinya Perundungan
Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina menyatakan bahwa kasus perundungan atau bullying di kalangan anak-anak masih kerap terjadi karena kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melakukan pencegahan hingga penanganan masih rendah. 

Juli lalu, perundungan anak berinisial F (11) terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat yang berakibat kematian. Korban menjadi target perundungan empat terduga pelaku yang juga merupakan anak-anak. Polisi pun menetapkan tiga tersangka di bawah umur.

Baca: Selly Gelar Sosialisasi UU Nomor 12/2022 tentang TPKS

“Kalau berbicara bully, ini memang karena SDM yang sangat rendah,” kata Selly. 

Politisi PDI Perjuangan ini pun menyebut bahwa ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah untuk melakukan edukasi kepada seluruh masyarakat. 

Masalah edukasi ini menurut Selly juga menjadi bagian penting dari implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) mengingat beberapa perundungan terjadi menjurus ke kasus kekerasan seksual. 

“Tidak hanya berbicara mengeksekusi dari ranah kekerasan saja tetapi bagaimana ranah pencegahan menjdi bagian penting,” kata legislator dapil Jawa Barat VIII tersebut.

Baca: Selly Tinjau Giat Vaksin Anak di Kota Cirebon

Dalam kesempatan berbeda, pada momentum Hari Anak Nasional (HAN) 2022 yang diperingati setiap 23 Juli, Presiden Joko Widodo meminta perundungan yang terjadi terhadap anak-anak tidak terjadi lagi. 

Kepala Negara menegaskan, kejadian perundungan di Tasikmalaya tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk orang tua, sekolah, serta masyarakat agar perundungan tidak terjadi lagi. 

Presiden Jokowi juga meminta kepada semua pihak agar bersama-sama saling menjaga anak-anak.

Quote