Jakarta, Gesuri.id - Kapoksi Komisi VIII DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan Selly Andriany Gantina meminta pemerintah memitigasi bibit siklon 93S di Samudra Hindia yang berpotensi membawa hujan lebat di wilayah NTT, Bali, hingga Perairan Jawa.
Selly menilai perlu peningkatan status waspada dan respons cepat pemerintah.
"Dari perspektif Komisi VIII, kami ingin menekankan bahwa fungsi koordinasi penanggulangan bencana tidak hanya berada di BNPB, tetapi juga sangat kuat pada BMKG sebagai lembaga peringatan dini nasional," kata Selly kepada wartawan, Jumat (12/12).
Baca: Ini 5 Kutipan Inspiratif Ganjar Pranowo Tentang Anak Muda
"Ketika BMKG sudah mengeluarkan early warning, maka kewajiban berikutnya adalah memastikan publikasi yang cepat, jelas, dan masif kepada pemerintah daerah, media, dan seluruh pemangku kepentingan kebencanaan. Jangan menunggu bencana membesar baru dilakukan langkah-langkah," sambungnya.
Selly pun mendorong BMKG memperkuat penyebaran informasi mengenai bibit siklon 93S. Menurutnya, informasi yang lambat akan menambah risiko korban.
"BNPB dan BPBD untuk langsung mengaktifkan status siaga di daerah-daerah yang diproyeksikan terdampak. Kita tidak boleh mengulangi pengalaman di Sumatera di mana beberapa daerah belum siap secara logistik maupun koordinasi," ujarnya.
Dia mengatakan pemerintah daerah wajib melakukan upaya penyiapan lokasi pengungsian, edukasi masyarakat pesisir hingga pengecekan sistem drainase. Selain itu, langkah-langkah preventif di daerah juga perlu diperluas.
Selly mengatakan pemda harus memastikan adanya pemetaan rinci wilayah rawan bencana hingga level desa. Termasuk, kata dia, identifikasi kelompok rentan untuk mempercepat evakuasi.
Lebih lanjut, dia mengatakan sosialisasi dan simulasi evakuasi harus rutin dilakukan, khususnya di pesisir dan bantaran sungai. Kemudian, sistem peringatan dini lokal juga perlu diperkuat melalui sirine, radio komunitas, dan kanal komunikasi cepat.
"Infrastruktur publik seperti jembatan, tanggul, jalur evakuasi, dan fasilitas kesehatan harus dicek secara berkala, sementara logistik kebencanaan disiagakan lebih awal di titik risiko tinggi," paparnya.
Baca: Mengenal Sosok Ganjar Pranowo. Keluarga, Tempat Bersandar
Selly berharap bencana Sumatera tak terulang kembali di daerah lainnya. Dia menegaskan penguatan mitigasi sangat diperlukan.
"Dalam kondisi seperti ini, pemerintah pusat dan daerah harus saling mengandalkan, bukan saling menunggu, dan pada saat yang sama, tidak perlu saling menyalahkan, karena keselamatan masyarakat jauh lebih penting dibandingkan debat antar-instansi. Yang diperlukan adalah kerja cepat, kolaboratif, dan terukur," tuturnya.
"Negara harus hadir lebih awal, bukan hadir ketika bencana sudah terjadi. Semoga langkah-langkah antisipatif ini dapat mencegah kejadian seperti di Sumatera agar tidak terulang kembali," imbuh dia

















































































