Ikuti Kami

Sofyan Tan Dukung Upaya Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah

Bahasa daerah bisa dijadikan sebagai bahasa pengantar baik lisan maupun tulisan untuk materi belajar muatan lokal.

Sofyan Tan Dukung Upaya Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan mendukung sepenuhnya upaya revitalisasi bahasa dan sastra daerah. 

Bukan hanya karena bahasa daerah merupakan bagian dari kekayaan budaya dan khazanah bangsa Indonesia, tetapi juga sebagai salah satu strategi dan inovasi dalam meningkatkan literasi di Indonesia yang masih cukup memprihatinkan.

Baca: Daniel Tegaskan Pentingnya Pendidikan Kader Perempuan

Menurutnya, bahasa daerah bisa dijadikan sebagai bahasa pengantar baik lisan maupun tulisan untuk materi belajar muatan lokal, seperti buku cerita, mengarang dan sebagainya. 

Sofyan Tan bahkan mengaku kaget bercampur senang karena pemikirannya tersebut juga sudah direalisasikan oleh Badan Bahasa Kemendikbudristek.

Di sisi lain, menurut anggota Komisi X DPR RI ini, penerapan bahasa daerah yang dilengkapi dengan terjemahan yang diterbitkan Badan Bahasa dalam bahasa Indonesia itu juga bisa berperan dalam memperkenalkan keberagaman sekaligus upaya memperkuat toleransi dan persatuan bangsa.

Badan Bahasa Kemendikbudristek bekerja sama dengan Komisi X DPR RI menggelar kegiatan diseminasi program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan untuk "Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Badan Bahasa" di Hotel Santika Dyandra, Medan. 

Kegiatan ini diikuti 100 peserta yang terdiri atas unsur pemda, dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, guru, praktisi pendidikan, dosen, pegiat literasi dan tokoh masyarakat.

Baca: PDI Perjuangan Jakarta Gelar Pendidikan Kader Tingkat Madya

Kepala BBPSU, Hidayat Widiyanto mengungkapkan diseminasi program kebahasaan dan kesastraan menjadi langkah strategis yang dilakukan Badan Bahasa sebagai bentuk akuntabilitas keterbukaan informasi publik dan mewujudkan Badan Bahasa agar semakin Bermartabat-Bermanfaat".

"Sebagai inti utama di Kemendikbudristek yang mengawal salah satu lambang negara, yakni bahasa, Badan Bahasa saat ini telah melakukan transformasi kebijakan dengan tiga fokus utama, yakni literasi kebahasaan dan kesastraan, pelindungan bahasa dan sastra dan internasionalisasi Bahasa Indonesia," pungkasnya.

Quote