Ikuti Kami

Soroti Penyerapan Anggaran BGN, Edy Wuryanto: Bapak Bisa Dikejar Menkeu Soal Akuntabilitas

BGN ini banyak mendapat privilege, jadi jangan disalahgunakan. Biro perencanaannya harus kuat. Kalau enggak kuat, hati-hati Pak.

Soroti Penyerapan Anggaran BGN, Edy Wuryanto: Bapak Bisa Dikejar Menkeu Soal Akuntabilitas
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Edi Wuryanto - Foto: Istimewa

Jakarta, Gesuri.id — Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Edy Wuryanto, mengkritisi penyerapan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) yang dinilai masih jauh dari target. Hal ini ia sampaikan dalam RDP dengan Kepala BGN, Rabu (12/11).

Edy menyebut data penyerapan anggaran di halaman paparan BGN sebagai “warning keras”. “61,2% ini. Apapun alasannya, penyerapan anggarannya masih jauh, sementara Bapak hanya punya waktu 30–45 hari. Penyerapan harus 100% dari angka 71 triliun,” katanya.

Ia merinci grafik penyerapan yang dinilai tidak stabil. “Mulai April ke Mei, 3,6% naik ke 5,4%, hanya naik 1,8%. Juni naik 3,1%. Juni ke Juli turun 2,6%. Juli ke Agustus turun 7,5%. Agustus September naik 8,7%. Tapi September Oktober naik 22,6%, ini bagus,” jelasnya.

Meski begitu, Edy mengingatkan target masih berat. “Kalau kenaikan 22,6% di September Oktober bisa dipertahankan di Oktober November, maka naik jadi 72,5%. November ke Desember akan menjadi 95,1%. Tapi itu kalau kenaikannya stabil,” tegasnya.

Edy menyoroti kinerja para deputi. “Bapak memiliki PR yang berat untuk merapatkan barisan para deputi. Ada 6 deputi ini. Kalau semua penyerapannya tinggi, Pak Kepala sehat, tidurnya nyenyak. Tapi kalau enam Deputi ini enggak jalan, ya kita lihat sisir anggarannya,” ujarnya.

Edy menyindir, tidak elok juga kalau sampai Menteri Keuangan Purbaya yang menyidak soal temuan tersebut, sementara fungsi pengawasan ada di DPR.

Ia menyoroti Deputi Sistem dan Tata Kelola yang serapannya rendah. “Ini masih ada yang 65,37%. Ada apa hambatannya?” tanyanya.

Ia juga menyoroti Deputi Penyediaan dan Penyaluran “Yang 47,28% itu mana? Atau ekstrem lah, yang 40,41% penyedia satu dua prasarana. Ini masih di bawah 40%. Ini harus jadi perhatian serius, Pak Kepala. Deputinya harus bertanggungjawab,” imbuh Edy.

Begitu pula Deputi Promosi dan Kerjasama serta Deputi Pengawasan. “Masih ada yang 50,7, 51,4, lalu ada yang 37,5, 35,8, 40,4, 34,8. Prinsip-prinsip perencanaan dan penggunaan anggaran enggak klop. Bapak selalu dipertanyakan accountability dan transparansi anggaran. Bapak dikejar terus ini oleh Menkeu,” ujarnya.

Edy mengingatkan ini agar jadi warning. BGN agar tidak menyalahgunakan privilege yang dimilikinya. “BGN ini banyak mendapat privilege, jadi jangan disalahgunakan. Biro perencanaannya harus kuat. Kalau enggak kuat, hati-hati Pak. Dulu ada mitra kita Biro Perencanaannya gak kuat, akhirnya diganti orang Kementerian Keuangan jadi sehat, Pak,” tandas Edy

Quote