Lampung, Gesuri.id – Ketua Komisi IV DPR RI Sudin memastikan akan menghentikan penyaluran bibit yang tidak unggul ke petani.
Karena menurut Sudin dengan bibit unggul maka akan menggenjot peningkatan produksi pangan agar bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Baca: Ansy Gandeng KLHK Bagikan Ribuan Bibit ke Warga NTT
“Kami tidak mau petaninya tidak sejahtera. Jika hasil panen bagus, harusnya petani memperoleh keuntungan dan bisa memenuhi kebutuhan. Tapi kalau hasilnya tidak bagus, maka kami Komisi IV DPR RI mengambil terobosan untuk mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang ada walaupun tidak populer, kami menyetop semua bibit yang tidak unggul. Karena kami sering mendapat aduan dari petani mengenai bibit yang kurang baik,” paparnya.
Sudin menerangkan, selama ini ketika panen raya petani menjual jagung dengan harga yang kurang menguntungkan, dan itu tidak menjamin peningkatan kesejahteraan petani.
Untuk itu, Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan Komisi IV DPR RI tidak hanya mendorong pemerintah untuk menyalurkan bantuan bibit yang bagus, namun juga bantuan mesin pengering jagung sehingga petani bisa menjual jagung dengan harga yang berlipat.
“Petani tidak lagi menjual jagung dalam bentuk basah, kami bantu alat pengering dari pemerintah. Di sini ada Pak Dirjen Tanaman Pangan siap membantu dan untuk angkut hasil dari lokasi ke penjual kalau pakai motor roda 3 jauh lebih gampang. Ini akan menjadi perhatian Komisi IV DPR RI," tutur Sudin.
Untuk penetapan harga jagung, Sudin secara langsung meminta kepada Pak Dirjen Tanaman Pangan Kementan untuk mengajak para pemain besar (pengusaha) jagung untuk dimintai masukan saat rapat dengan Komisi IV DPR RI.
Baca: Megawati Beri Bibit Pohon untuk Cakada
"Kalau beli terlalu rendah berarti harus dihitung ulang lagi, sebab harus dihitung berapa biaya yang dikeluarkan petani. Petani dan pedagang harus sama-sama untung,” tandasnya.
Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi menjelaskan, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani Kementan RI berkomitmen menyalurkan bantuan untuk budidaya dan penanganan pasca panen. Kemudian bantuan dana kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Lampung hingga saat ini berjalan optimal, yakni Rp 1,2 triliun atau peringkat 4 terbesar di Indonesia.