Lumajang, Gesuri.id - Anggota Komisi Vlll DPR RI, Umar Bashor banyak menerima pengaduan masyarakat di Kabupaten Lumajang Jawa Timur terkait Bantuan Sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial seperti PKH yang tidak tepat sasaran dan berbagai permasalahannya.
Kondisi ini perlu segera dilakukan verifikasi data agar penerima bantuan benar-benar orang yang masuk kriteria dan tidak sampai terjadi penyalahgunaan.
Baca: Selly Temukan Banyak Penyelewengan Penyaluran BST
Salah satu kasus yang diterima Umar dalam reses di Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ada seorang penerima Bansos yang telah meninggal dunia karena tidak ada usulan atau pemberitauan akhirnya bantuan itu dicairkan oleh ahli waris, padahal cara tersebut salah. Penerima Bansos bila meninggal diwakilkan kepada keluarganya dalam pencairan satu kali bukan untuk seterusnya.
"Banyak masyarakat yang telah meninggal tapi masih menerima bantuan dan penerimaan diwakilkan oleh keluarga, ini tidak boleh. Hanya satu kali diterimakan ke keluarga" kata Umar di Lumajang, Jumat (11/3).
Umar menjelaskan penerima bansos Kemensos bila kondisi sakit maka petugas dari bank atau kantor pos mendatangi rumah penerima. Prosedur yang harus dilakukan petugas turun kepenerima.
"Penerima bila keadaan sakit maka wajib petugas dari bank atau kantor pos mendatangi penerima, itu harus begitu prosedurnya", tutur DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur lV yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember.
Pria kelahiran Lumajang tersebut akan meneruskan temukan di masyarakat dan program yang telah dicanangkan oleh kementrian mitra kerjanya di tahun 2022 akan dipantau ketat dalam percepatan pendistribusiannya salah satunya RTLH.
Baca: Kader Banteng Kuningan, HM Nurdin Konsisten Bagikan Bantuan
"Saya sudah tau betul kondisi panejenegan, Saya akan terus perjuangkan untuk tahun ini, tinggal menunggu kepastian", ucapnya.
Dalam pertemuannya dengan masyarakat kurang mampu Umar Bashor menyalurkan bantuan beras premium dari Mbak Puan Maharani sebanyak 5 kg per penerima. Harapnya bisa mengurangi pengeluaran keuangan bagi penerima.
"Mbak Puan titip beras sebagai perkenalan dengan jenengan (saudara-red), semoga bisa meringankan kesulitan di masa pandemi", pungkasnya.
