Jakarta, Gesuri.id - Akun Twitter @ApriliaLin kembali mengangkat respons Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal banjir.
Baca: Banjir Jakarta, Ahok Dirindukan Masyarakat
Saat ditanya mengenai penanganan banjir lewat program normalisasi dan naturalisasi, mantan Bupati Belitung Timur itu enggan memberikan komentar lebih. Menurut Ahok, Anies Baswedan yang memiliki kewenangan untuk menjawabnya.
"Aduh, kalau soal kata-kata gitu, Pak Gubernur sekarang lebih pintar dari saya," ujar Ahok.
Penyataan Ahok itu seketika menuai sorotan dari warganet. Sejak dibagikan, video wawancara Ahok soal banjir telah disaksikan lebih dari 850 ribu kali.
Unggahan tersebut menampilkan wawancara Ahok di depan awak media yang disiarkan oleh stasiun Kompas TV. Mulanya Ahok dimintai tanggapan oleh wartawan mengenai potensi banjir di Jakarta.
Berdasarkan pengalamannya, Ahok mengatakan bahwa sistem penanggulangan banjir seperti pompa dan tanggul sudah cukup baik.
"Kalau hujan lama kemarau kalau langsung hujan itu memang banyak kayu-kayu ranting nutupin saringan. Makanya dulu kita selalu taruh alat berat. Kalau saringan ketutup itu volume air kan ngga bisa turun cepat," kata Ahok.
Ia menjelaskan, sistem pompa air juga perlu diperhatikan pengaturannya. Sebab, alih-alih telat menghidupkan pompa tersebut bisa berakibat fatal karena menimbulkan genangan.
Begitu pula saat ditanya mengenai saran kepada Gubernur Anies Baswedan untuk mengatasi banjir, Ahok mengaku sudah lama tidak mengurusi persoalan banjir.
Ia kemudian menyinggung soal teknologi yang diterapkan di negara Jepang dan mengaitkannya dengan proyek MRT di Jakarta yang semula dikecam banyak orang.
Baca: Ahok Berkabung Jakarta Dilanda Banjir
"Saya ngga tahu yang ngomong siapa, dulu kan ada yang ngomong 'ngapain bikin jalan layang-layang, dibongkar, coba kamu lihat Jepang, di Jepang kereta api semua layang di atas loh. Dulu waktu kita mau bangun MRT dimaki-maki kita, ngoceh macem-macem, termasuk jalan layang berapa tingkat katanya salah," terangnya.
Ahok menambahkan, "Jadi di dunia ini ngga ada yang baru tau nggak, kita negara yang terlambat bangun itu untung ngga usah teori barulah, nyontek aja kesalahan negara lain,".