Ikuti Kami

Walkot Hendi: Warga Pasar Malas Pakai Masker dan Cuci Tangan

Hendi: Sudah diberikan masker dan sosialisasi namun tidak mau dipakai dengan alasan susah bernafas.

Walkot Hendi: Warga Pasar Malas Pakai Masker dan Cuci Tangan
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, saat memberikan keterangan di kantornya, Kamis (11/6). (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN)

Semarang, Gesuri.id - Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi mengutamakan swab test di tempat-tempat yang rawan terjadi penularan. Ia mencontohkan seperti pasar tradisional.

"Misal di pasar. Bukan Pak Hendi tidak suka pasar tapi mereka tidak mengindahkan SOP kesehatan," ujarnya, Kamis (11/6).

Baca: 51 Pedagang Pasar DKI Positif Covid, Bukti Pengawasan Lemah

Ia menyesalkan pemda sudah memberikan masker dan sosialisasi namun tidak mau dipakai dengan alasan susah bernafas.

"Sudah dikasih masker, diberi sosialisasi, tidak pakai. Alasannya untuk nafas susah," ungkapnya dilansir dari jatengtribunnews.

Selain itu, lanjutnya, warga di pasar juga tidak mau menggunakan fasilitas wastafel yang sudah disediakan pemrov setempat.

"Dikasih wastafel tidak dipakai. Titik-titik itulah yang dijadikan sasaran," terangnya.

Tercatat pasien positif Covid-19 di Kota Semarang melonjak mencapai 260 orang. Demikian disampaikan Wali Kota yang akrab disapa Hendi tersebut, Kamis siang.

"Update Covid-19 di Semarang sudah mencapai 260 orang. Angka kesembuhan 329 orang. Meninggal 68 orang," sebut Hendi.

Ia melanjutkan, pasien positif Covid-19 ini selain di rumah sakit juga berada di tempat karantina rumah dinas Wali Kota Semarang dan Balai Diklat Kota Semarang.

"Terbanyak di tempat karantina rumah dinas dan balai diklat," ujarnya. 

Hendi mengakui, semakin masifnya tes massal di sejumlah tempat, semakin banyak orang yang terkonfirmasi positif.

Baca: Enam Pasar Jadi Klaster Covid-19, Anies Sudah Diingatkan!

Terbaru, ditemukan klaster Pemkot dan beberapa pasar.

"Klasternya sudah bertambah, ada pasar yang terakhir di Mangkang, Pasar Wonodri pengembangan dari kegiatan Pasar Mangkang, swalayan, dan teman-teman kami di Pemkot," katanya.

Menurut Hendi, seluruh warga Kota Semarang memang idealnya harus dilakukan swab test.

Namun, pihaknya terkendala ketersediaan alat, kemampuan sumber daya manusia, dan finansial.

Quote