Ikuti Kami

Yulian Gunhar Dorong Percepat RUU Minyak dan Gas

Yulian Gunhar menilai bahwa pembaruan regulasi Migas akan memberikan kepastian sekaligus memperkuat sektor energi nasional. 

Yulian Gunhar Dorong Percepat RUU Minyak dan Gas
Anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar, mendorong agar RUU Minyak dan Gas (Migas) segera disusun dan diterapkan untuk mendongkrak kinerja Pertamina. 

Ia menilai produktivitas minyak nasional saat ini tertinggal jauh dibandingkan Petronas, perusahaan energi milik negara Malaysia yang dahulu belajar dari Pertamina pada era 1970-an.

"Dulu tahun 70 itu katanya Petronas belajar sama Pertamina. Petronas sudah semakin terdepan," kata Gunhar dalam keterangan yang diterima, Rabu (19/11).

Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan

Gunhar menilai bahwa pembaruan regulasi Migas akan memberikan kepastian sekaligus memperkuat sektor energi nasional. 

"Nah mudah-mudahan kalau undang-undang Migas ini kita kembalikan lagi sesuai dengan peraturan Nomor 71 tahun 78, Pertamina ini speednya yang tadinya 100 bisa 220, lebih kenceng lagi," ujarnya.

Tak hanya soal lifting minyak, Gunhar juga menyoroti perubahan besar dalam industri global akibat transisi energi. Ia mengungkapkan bahwa banyak negara maju mulai mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, hingga berdampak pada tutupnya sejumlah kilang minyak dunia.

"Jadi ada kurang lebih 26 kilang dunia akan tutup tahun 2030. Terutama di negara maju yang permintaan BBM-nya udah turun tajam karena transisi energi, di Cina contohnya, 50 persen transportasi sudah menggunakan listrik, SPBU-nya 60 persen sudah tutup. Sementara kita? Memang beda, kebutuhan kita kan 1,6 juta barrel. Nah kilang kita juga belum memenuhi. Ada nggak timeline-nya yang di kilang ini kapan bisa selesai?," ujar Gunhar.

Baca: Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya Kritik

Gunhar juga mengingatkan bahwa percepatan adaptasi terhadap perubahan zaman menjadi keharusan. Menurutnya, semakin banyak masyarakat beralih pada kendaraan listrik karena lebih hemat dan efisien, sehingga strategi bisnis Pertamina harus menyesuaikan kondisi tersebut.

"Di lampu-lampu merah itu mobil listrik udah banyak, jadi lebih hemat, lebih efisien. Nah ini kita harus juga prediksi terkait dengan perubahan itu," ujarnya.

Quote