Ikuti Kami

Anas Karno Serukan Berhati-hati dan Teliti Sebelum Masuk ke Bilik Suara

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya ini menekankan pentingnya memperhatikan surat suara secara menyeluruh.

Anas Karno Serukan Berhati-hati dan Teliti Sebelum Masuk ke Bilik Suara
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Anas Karno.

Jakarta, Gesuri.id - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Anas Karno, menyerukan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan teliti terhadap surat suara yang diterima dari petugas KPPS sebelum memasuki bilik suara pada Pemilu mendatang.

"Terutama untuk memastikan surat suara itu bersih, tidak dicoblos duluan sebelum ke bilik TPS. Supaya suara yang diberikan sah," ungkap Anas Karno pada Senin (12/2).

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya ini menekankan pentingnya memperhatikan surat suara secara menyeluruh.

BaCa: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Hal ini dilakukan untuk memastikan keutuhan surat suara, termasuk apakah surat suara tersebut rusak atau telah ditandatangani oleh ketua KPPS.

"Jangan terburu-buru. Jika surat suara yang diterima rusak, segera kembalikan ke petugas KPPS untuk diganti. Baru masuk ke bilik suara," tambahnya.

Anas Karno juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat mencoblos surat suara di bilik suara. Dia menegaskan pentingnya membuka surat suara secara penuh dan mencoblos dengan alat yang telah disediakan.

BaCa: Ini Profil Singkat Ketua TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Sumatera Selatan

"Coblos gambar atau nomornya. Untuk surat suara presiden dan wakil presiden. Surat suara DPD, surat suara DPR RI, surat suara DPRD Jatim, dan surat suara DPRD kota atau kabupaten. Ingat, coblos dengan alat yang sudah disediakan di bilik suara," jelasnya.

Pada bagian lain, Anas Karno juga menyoroti peran para saksi di TPS. Dia meminta agar para saksi memperhatikan dengan cermat proses pemungutan suara hingga penghitungan suara.

"Cermati perolehan suara. Cermati pula surat suara sah atau tidak. Berapa surat suara yang terpakai. Berapa surat suara sah dan tidak sah. Berapa pula jumlah sisa surat suara. Semuanya harus dihitung dengan tepat dan tercatat. Lalu rekam datanya. Bisa lewat foto," tegasnya.

Quote