Badung, Gesuri.id - Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung Putu Parwata mengatakan belum ada satupun kader yang dapat lampu hijau untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 sejak Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, akhir Mei lalu. Termasuk duet Wayan Koster-Giri Prasta yang diusulkan DPC PDI Perjuangan Badung.
"Belum ada. Nanti diberikan," kata Parwata di kantor DPD PDI Perjuangan Bali, baru-baru ini.
Meski belum ada sinyal, Putu menegaskan semua kader PDI Perjuangan di Bali siap menerima siapa pun yang ditunjuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju di Pilgub Bali. Demikian pula seandainya duet Ketua DPD PDI Perjuangan Wayan Koster dan Ketua DPC PDI Perjuangan Badung Giri Prasta harus berubah.
"Sekali lagi, semuanya mungkin. Tapi pasti yang terbaik yang direkomendasikan oleh Bu Mega. Perkiraan (rekomendasinya) bulan Juli. Karena pendaftaran (bakal calon) tanggal Agustus 2024," kata Ketua DPRD Badung itu.
Parwata mengatakan PDI Perjuangan Badung kini sudah mengantongi sejumlah nama yang maju jadi calon bupati dan wakilnya. Namun, semua nama itu masih dalam tahap penjajakan atau penjaringan.
"Pada prinsipnya, kami kerja, turun ke bawah. Nah, siapapun nanti yang dikeluarkan (rekomendasinya dari) DPP, kami sudah siap," ujarnya.
Adapun, sejumlah nama yang digaet PDI Perjuangan Badung jadi Bakal Calon Bupati Badung, yakni I Bagus Alit Sucipta (Gus Bota), I Made Sudarsa, I Wayan Adi Arnawa, dan Anom Gumanti. Sementara, untuk nama yang akan diusung jadi Calon Wakil Bupati Badung, yakni Putu Alit Yandinata, Nyoman Satria, Bima Nata, dan Putu Parwata.
Sebelumnya diberitakan, Wayan Koster mengatakan rekomendasi PDI Perjuangan untuk kandidat Pilkada 2024 di Bali akan diumumkan awal Agustus 2024. Terkait koalisi untuk pilkada, Koster menjelaskan partai politik (parpol) yang diajak bekerja sama tak berubah sejak Pilpres 2024. Antara lain, Perindo, Hanura, dan PPP.
Koster menegaskan PDI Perjuangan dan parpol koalisi tidak segan bertarung melawan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pimpinan Gerindra. Bahkan, Koster membuka pintu bagi partai dari KIM yang ingin bergabung dalam lingkarannya.