Jakarta, Gesuri.id - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Dalam kunjungan itu, Ganjar merasa mendapat semangat perjuangan. Dalam kunjungannya, Ganjar ditemani oleh sang istri, Siti Atikoh.
Ganjar disambut langsung oleh cucu pemilik rumah Rengasdengklok atau rumah penculikan Bung Karno-Bung Hatta sehari sebelum Proklamasi Kemerdekaan, Yanto Djuhari.
Baca: Abdy Jelaskan Kenapa Ganjar Pranowo Layak Jadi Presiden RI
"Di sini ada tempat bersejarah, Rengasdengklok, saya kira semua tau lah, bagaimana anak-anak muda saat itu ingin Indonesia merdeka," kata Ganjar dalam kunjungannya, di Rengasdengklok, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Ganjar mengatakan dalam kunjungannya dia merasakan sebuah semangat patriotisme. Menurutnya, semangat meraih kemerdekaan dari para pahlawan itu harus ditiru oleh anak muda saat ini.
"Saya kira jika sejarah inilah yang mesti ditiru ya, selalu ada dalam pikiran dan hati kita sehingga kita selalu berusaha, itu lebih mandiri, dan saya senang dari keluarga mengkonservasi satu ruang yang paling depan ini," ujarnya.
"Jadi kalau kita bicara lahirnya republik ini, itu banyak ras yang terlibat, banyak suku yang membantu, banyak agama juga, bahkan negeri ini dibangun secara sama-sama itu yang semua orang mesti tau, tidak ada klaim satu kelompok," sambungnya.
Ganjar lantas mengajak anak-anak muda untuk lebih bisa mengenal sejarah. "Ini sejarah yang mesti dilihat, datanglah ke sini," ucap dia.
Dalam tapak tilas itu, kata dia, juga ada semangat kemandirian yang dirasakan. Ganjar mengatakan bagaimana saat itu para pahlawan dapat merebut kemerdekaan.
"Semangat kemandirian, semangat perjuangan tidak selalu memberi, tidak berharap untuk diberi. Jadi kami bisa merebut dan kami bisa lakukan sendiri, dan kami tidak bisa didikte, woh itu keren anak muda," tuturnya.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
Sementara itu, Yanto berpesan kepada Ganjar untuk tidak melupakan sejarah jika terpilih menjadi presiden. Dia berharap Ganjar tetap memperhatikan peninggalan-peninggalan sejarah.
"Ya buat saya aman-aman saja, sejahtera diperhatikan sejarah kalau memang bapak ini punya hati nurani bagus dia entar ingat. Karena cikal bakalnya di sini, cikal bakal Ibu Mega, makanya masih ingat. Tapi yang lain pada cuek aja," ujarnya.
"Jangan lupa, jangan lupakan sejarah dah intinya gitu, jangan lupakan," imbuh dia.