Ikuti Kami

Hore, Hendi Dinyatakan Sembuh Dari COVID-19

Saat ini, pria yang akrab disapa Hendi  itu sedang menjalani masa pemulihan dan siap kembali menjalani tahapan Pilwalkot.

Hore, Hendi Dinyatakan Sembuh Dari COVID-19
Calon Wali Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) Hendrar Prihadi.

Semarang, Gesuri.id - Calon Wali Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) Hendrar Prihadi telah dinyatakan sembuh dari COVID-19. 

Bahkan dirinya sempat mengunggah video singkat di media sosialnya Instagram yang menyatakam dirinya telah sembuh dari COVID-19.

Saat ini, pria yang akrab disapa Hendi  itu sedang menjalani masa pemulihan dan siap kembali menjalani tahapan Pilwalkot.

Baca: Hendi-Ita Siap Berkampanye Dengan Cara kekinian

Ketua Tim Pemenangan Hendi-Ita Kadar Lusman (Pilus) menerangkan, saat ini Hendi telah dinyatakan negatif usai menjalani pemeriksaan dan perawatan. Kabar gembira ini, lanjut Pilus, didapat pada Sabtu (8/11).

“Alhamdulillah sudah negatif, saat ini masih pemulihan. Negatifnya sudah Sabtu (8/11, red) kemarin saya dapat kabar dari beliau,” katanya di Semarang, Selasa (10/11).

Pilus menjelaskan, Hendi membutuhkan waktu pemulihan fisik, sehingga belum pulang dan berkumpul dengan tim untuk kembali melakukan kampanye. Alasan itulah yang membuat Hendi masih berada di RSUP dr Kariadi.

“Aktivitasnya di kariadi ya tidur-tiduran. Setelah negatif ini mulai pemulihan, olahraga ringan,” jelasnya.

Setelah benar-benar dinyatakan pulih, nantinya Hendi bakal melakukan kampanye. Apalagi  dalam waktu dekat Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyelenggarakan debat calon wali kota dan wakil wali kota.

“Namun tidak kami paksakan, kalau misalnya kondisi belum memungkinkan ya tidak dipaksakan. Kami juga akan berkoordinasi dengan KPU. Misalnya, kalau boleh diundur atau hanya bisa diwakilkan ke Mbak Ita dengan didampingi tim,” tuturnya.

Baca: Tim Pemenangan Hendi-Ita Dipastikan Jalan Terus

Pasca kasus ini, lanjut Pilus, pola kampanye tetap berjalan sebagaimana mestinya atau tidak ada perubahan. Misalnya, pertemuan terbatas maupun secara daring sesuai dengan aturan yang ada. Protokol kesehatan juga tetap dilakukan secara ketat di setiap kegiatan kampanye. “Pola kampanye masih tetap sama,” tuturnya.

Peraturan pembatasan tatap muka, menurut politisi PDI Perjuangan ini, menjadi salah satu pemicu kelelahan karena membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar jika dipandingkan masa sebelum pandemi. Misalnya, tim pemenangan bisa mengumpulkan ribuan orang dalam satu kali kampanye, kini hanya maksimal 50 orang dalam satu kali pertemuan.

“Karena pembatasan ini setiap RW ingin Mas Hendi datang, nah ini yang buat kondisi beliau terlalu Lelah. Memang  butuh tenaga ekstra. Saya beberapa kali juga mewakili Pak Hendi,” katanya.

Quote