Ikuti Kami

Jokowi Sebut dalam 20 Tahun ke Depan Tidak Ada Invansi

Mantan Danjen Kopassus ini pun menyinggung soal markas bagus tapi tak bisa perang. 

Jokowi Sebut dalam 20 Tahun ke Depan Tidak Ada Invansi
Capres Petahana Joko Widodo saat debat keempat di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden petahana, Joko Widodo menjawab pertanyaan rivalnya, Prabowo Subianto terkait anggaran pertahanan yang kecil karena berpengaruh pada kedaulatan bangsa. Mantan Danjen Kopassus ini pun menyinggung soal markas bagus tapi tak bisa perang. 

Baca: Jumlah Penduduk Muslim Jadi Kekuatan Diplomasi Indonesia

Menanggapi hal itu, Jokowi sekali lagi menyebutkan jika dirinya masih percaya dengan kekuatan TNI dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia menilai bila pertahanan Indonesia saat ini terus mendapatkan perhatian pemerintah.

"Saya masih sangat percaya pada TNI kita dalam mempertahankan kedaulatan negara. saya masih sangat percaya," ungkap Jokowi di lokasi debat, Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3).

Meskipun Jokowi sempat mengakui jika anggaran negara saat ini lebih banyak difokuskan untuk pengembangan infratruktur, namun ke depannya dia akan mengarahkannya pada alat utama sistem senjata (Alutsista).

Dalam sesi pertanyaan terbuka di debat keempat itu, Jokowi pun sempat menyinggung tentang informasi dari intelijen strategi. Dia mengaku mendengar jika dalam 20 tahun ke depan tidak akan ada invansi dari negara lain ke Indonesia.

"Saya yakin dari info intelijen startegis yang masuk ke saya, 20 tahun ke depan invasi dari negara lain ke negara kita dapat dikatakan tidak ada, dalam kurun 20 tahun," ungkap Jokowi.

Meskipun demikian, Jokowi menekankan jika yang perlu diperhatiakan adalah keamanan di dalam negeri. Dia menyebut konflik di dalam negeri tidak dapat dianggap remeh.

"Yang perlu dicermati keamanan di dalam negeri yang berkaitan dengan konflik. Jangan dianggap remeh karena bisa membesar karena perang teknologi elektronik dari luar menusuk ke dalam. Saya ingin menggarisbawahi pengembangan, terutama dalam penguasaan teknologi persenjataan sangat diperlukan dalam negara kita ini," tegasnya.

Baca:Jokowi Sudah Terapkan Sistem Pertahanan Tidak Jawa Sentris 

Sebelumnya, Prabowo sempat menyinggung prihal kecilnya anggaran pertahanan yang kecil karena berpengaruh pada kedaulatan bangsa. Dia bahkan mempertanyakan briefing yang didapatkan Jokowi perlu dikaji ulang.

"Markas bagus nggak bisa perang. Jadi saya tanya Pak Jokowi, apakah briefing yang bapak terima ini perlu atau tidak untuk dikaji kembali?" kata Prabowo.

Quote