Ikuti Kami

Kembalikan Dana WNI, Bangun Poros Ekonomi RI-Singapura

Hal ini dinilai sebagai cara halus untuk mengalirkan dana milik WNI di Singapura ke Indonesia.

Kembalikan Dana WNI, Bangun Poros Ekonomi RI-Singapura
Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Harta-harta WNI di Singapura masih sulit kembali (repatriasi) ke Indonesia meski pemerintah sudah menggelar tax amnesty pada 2016-2017. Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno menilai, Indonesia bisa mencoba pendekatan berbeda seperti anjuran analis bisnis senior Christianto Wibisono. 

Baca: Rupiah Digital Picu Efisiensi Sistem Pembayaran

"Pak Chris menganjurkan Indonesia ini lebih bagus bertindak secara pragmatis, memanfaatkan peluang peluang yang ada secara cerdas," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/4). 

Seperti anjuran Chris, lanjut dia, Indonesia bisa membentuk poros ekonomi Jakarta-Singapura. Hal ini dinilai sebagai cara halus untuk mengalirkan dana milik WNI di Singapura ke Indonesia. Aliran dana itu bukan berarti membawa pulang paksa harta WNI. 

Tetapi memanfaatkan investasi sebagai salurannya. Berbagai cara harus dilakukan untuk meyakinkan investor Singapura. Salah satunya kata Hendrawan, perlu adanya menteri yang mengurusi investasi secara khusus. 

"Tunjuk menteri investasi dari CEO yang jago sehingga bisa meyakinkan para penabung di Singapura untuk investasi di Indonesia," kata dia. "Harus jalur khusus, karena investor ini kan ingin semua cepat dan nyaman. Jangan sebentar-sebentar dituduh pelarian modal, penghianat negara dan sebagainya," katanya lagi. 

Baca: Perjanjian Hukum dengan Swiss Terobosan Presiden Jokowi

Berdasarkan data Monetery Authority of Singapore (MAS), aset di Asian Currency Unit (ACU) Singapura mencapai 1,2 triliun dollar AS atau Rp 18.000 triliun. Aset tersebut berasal dari seluruh dunia, juga milik WNI. Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) pernah mengutip estimasi AT Kearnet pada 1991 yang menyebut 41 persen ACU adalah dari Indonesia. Jika itu valid, maka 400 miliar dollar berasal dari Indonesia.

Quote