Ikuti Kami

Kiai Ma'ruf: Tuduhan Kubu 02 Semakin Berlebihan

Makin berlebihan dengan menuduh KPU berpihak kepada salah satu pasangan calon.

Kiai Ma'ruf: Tuduhan Kubu 02 Semakin Berlebihan
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin.

Karawang, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin heran dengan pernyataan-pernyataan yang selalu dilontarkan kubu 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Pasalnya, Ketua MUI ini memperhatikan belakangan kecurigaan yang mereka tuduhkan makin berlebihan dengan menuduh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berpihak kepada salah satu pasangan calon.

Hal itu mengemuka saat aksi yang digelar Forum Umat Islam (FPI) di depan kantor Kantor Pemilihan Umum (KPU), Jumat (1/2) belum lama ini. Bahkan politisi senior Amien Rais menyebut indikasi kecurangan sudah terlihat dalam enam bulan terakhir. 

"Ya itu yang menjadi pertanyaan, kenapa," kata Ma'ruf Amin di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (2/3)

Ma'ruf Amin meminta, tuduhan itu mestinya dipaparkan berdasarkan fakta dan data. Dia menyesalkan, seolah adanya penggiringan opini menyudutkan lembaga penyelenggara pemilu. Padahal dalam setiap proses pengambil keputusan, KPU selalu mengundang dua kubu jika ada hal yang perlu dikoreksi. 

"Karena semua aturan kan dibahas bersama, kemudian disepakati. Jadi kalau ada yang misalnya menyimpang bisa digugat. Ada mekanimesnya," ucapnya.

Ma'ruf Amin menilai, selama ini KPU dan Bawaslu sudah cepat menindaklanjuti jika kedua kubu melaporkan suatu masalah.
Ia mengajak masyarakat ikut mencegah upaya yang ingin menghalangi pesta demokrasi lima tahunan ini. 

"Jadi menurut saya biarkan KPU melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia adalah lembaga yang ditunjuk secara resmi, konstitutusional karena itu jangan apa membuat hal-hal tuduhan yang tidak berdasar," imbuhnya.

Sebelumnya, Amien Rais meminta adanya audit forensik terhadap daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019. Dia dan BPN Prabowo-Sandiaga Uno berencana melakukan audit tersebut pada awal April mendatang.

"Saya peringatkan awal April Tim Adil Makmur akan datang dengan full force IT-nya. Kami akan meminta audit forensik audit terakhir. Kalau tidak mau berarti memang ada niat curang ya," ujar Amien di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).

Menurut Amien, dia belum dapat menegaskan bahwa Pemilu 2019 secara umum curang. Dia hanya menduga bahwa ada kecurangan dalam proses tahapan pemilu.

Amien kemudian menjelaskan indikasi kecurangan itu. "Sudah ada 31 juta (data DPT ganda) disisir ternyata semua bodong. Kemudian ratusan ribu e-KTP,  ada yang dibuang ke sawah, ke sungai, ke tong sampah dan berceceran di jalan, ini apa-apaan," katanya.

Dia pun menghimbau agar KPU dan Bawaslu sebagai pelaksana pemilu pun diminta untuk jujur dan adil melaksanakan pemilu. Tujuannya, agar pesta demorkasi ini bisa berjalan terbuka.

Quote