Jakarta, Gesuri.id - Tampak seratus-an massa berkumpul di depan Kantor Camat Sibolga Utara. Sebagai pemerhati pemilu di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, Thomson Pasaribu menduga penyelenggara Pemilihan Umum di Kota Sibolga melakukan permainan ataupun persekongkolan.
Seperti yang diketahuinya, pada laman web pemilu2024.kpu.go.id, adanya perubahan jumlah suara dari salah satu caleg di Kota Sibolga dari Partai PDI Perjuangan, no urut 3, Tumbur Mangantar Tua Harahap, dari daerah pemilihan Sibolga 1.
"Kami mendapat informasi ada perubahan suara yang terjadi di webnya KPU RI, sebelumnya jumlah suaranya mencapai ratusan, saat di cek malahan berkurang menjadi puluhan. Saya sangat miris melihat penyelenggara pemilu malam ini, saya menduga seperti ada permainan dan persekongkolan, kita sudah punya tangkapan layar portalnya KPU RI sebelum dan setelah jumlah suara berubah," sebutnya, Sabtu (24/2/2024).
Dikatakan, dari hasil tangkapan layar yang diperolehnya, pertanggal 19 Februari 2024, pukul 06.17 Wib, 29 TPS dari 104 TPS, terlihat jumlah suara yang diperoleh Tumbur sebanyak 178 suara. Akan tetapi, pertanggal 23 Februari 2024, pukul 21.25 Wib, total suaranya berkurang 120 suara menjadi 58.
"Jadi siapa yang bermain disini, tolong jaga kondusifitas Kota Sibolga ini selama pemilu, jangan hanya kepentingan sesaat dan kepentingan golongan, kami juga punya emosi dan kami juga punya kekuatan yang tidak bisa terkontrol apabila kecurangan itu terus berlaku," sebut Thomson Pasaribu.
Dengan kejadian tersebut, pihaknya akan membuat laporan terhadap pengawas pemilu, Bawaslu Kota Sibolga. Serta mereka meminta kepada KPU untuk memberikan pengarahan terhadap bawahannya.
"Kami masih percaya hukum yang berlaku, ini nanti akan kami laporkan ke Bawaslu, kami minta Bawaslu dan KPU agar mengontrol anggotanya baik itu PPK, Panwascam, agar jangan bermain-main," ujarnya.
Dirinya berharap agar pemilu ini berjalan dengan damai dan tidak ada kesalahan-kesalahan serta kepentingan tertentu.
