Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengatakan dirinya dan kawan-kawan telah mengunjungi 245 desa dan mengadakan 267 kali pertemuan dengan masyarakat.
Dari kunjungan dan pertemuan itu, Adian mencatat telah bertatap muka dengan 27.000 orang.
Baca: Angel Karamoy Blusukan Sekaligus Menangkan Jokowi
Semua itu dilakukan dalam rangka memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Sebab di desa-desa, ada ribuan rakyat yang tak memiliki akses internet dan media sosial, tapi mereka punya hak suara yang sama berharganya dengan suara Menteri dan artis," kata Adian, dalam Talkshow Politik Politisi Muda: Harapan Baru Masa Depan? di Rumah Aspirasi Rakyat #01, Jakarta, Rabu (13/2).
Karena itu, Adian menyerukan seluruh relawan dan kader partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin untuk terus datang ke desa-desa guna mengkampanyekan Jokowi tanpa henti. Sebab, pelaksanaan Pemilu tinggal dua bulan lagi.
Khusus untuk para politisi dari kaum milenial, Adian juga mengingatkan pentingnya turun ke basis-basis rakyat untuk merasakan kehidupan mereka. Menurut Adian, memahami rakyat tak bisa hanya dengan bermain media sosial.
"Jangan kira dengan bermain Twitter dan Instagram seharian bisa langsung memahami rakyat. Tinggal lah bersama rakyat, makan bersama mereka dan cium aroma mereka, baru kawan-kawan bisa dikatakan memahami rakyat," tegas Adian.
Untuk itu, Adian menegaskan semua perjuangan politik harus menyertakan rakyat, termasuk perjuangan memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab suara rakyat di pelosok pedesaan itulah yang bisa menentukan kemenangan Jokowi.
Baca: Blusukan ke Pabrik Pembuatan Boneka di Sukabumi
"Mulai sekarang, jangan banyak deklarasi mendukung Jokowi di hotel-hotel atau restoran. Ayo turun dan deklarasi di desa-desa dan kampung-kampung," seru akitivis Forkot pada 1998 ini.
Adian merupakan Calon Anggota Legislatif DPR-RI dari Dapil Jabar V (Kabupaten Bogor). Selain berkiprah di PDI Perjuangan, Adian juga merupakan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), organisasi yang berinduk pada Persatuan Aktivis Nasional 98 (PENA 98).
