Ikuti Kami

Mobilisasi Politik di Rumah Ibadah Rentan Penyusup 

Adanya larangan menggunakan tempat ibadah sebagai sarana kampanye merupakan upaya mengantisipasi adanya provokator.

Mobilisasi Politik di Rumah Ibadah Rentan Penyusup 
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa adanya larangan menggunakan tempat ibadah sebagai sarana kampanye merupakan upaya mengantisipasi adanya provokator memobilisasi umat beragama dalam berpolitik.

Baca: Basarah: Jangan Politisasi Ayat Demi Kepentingan Politik

Adapun pernyataan tersebut disampaikannya dalam menanggapi himbauan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin agar semua pihak harus menjaga rumah ibadah dari aktivitas politik. 

Lukman menyampaikan hal tersebut menanggapi beredarnya Tabloid Indonesia Barokah, usai acara Harlah Muslimat Nahdhatul Ulama ke 73 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (27/1).

"Larangan tersebut lebih kepada antisipasi terhadap dampak buruk yang mungkin terjadi. Mobilisasi umat beragama di tempat-tempat ibadah untuk tujuan-tujuan politik rentan disusupi provokator sentimen antirasionalitas," kata Hendrawan, Senin (28/1).

Menurutnya, rumah ibadah sendiri merupakan oase keteduhan dan keheningan. "Saya kira itu untuk menjaga-jaga agar kehormatan rumah ibadah tersebut terus terpelihara," ujar anggota DPR RI Komisi XI itu.

Selain itu, dirinya juga mengatakan jika fungsi rumah ibadah itu sendiri yakni berkaitan dengan iman seseorang. Jadi, salah jika rumah ibadah dijadikan sebagai sarana politik praktis.

"Fokus iman adalah penghayatan dan introspeksi. Di lain sisi, politik adalah panggung yang penuh rivalitas dan kebisingan. Fokusnya adalah perhelatan dan provokasi," tegasnya.

Adapun himbauan yang disampaikan oleh Menag Lukman tersebut dengan tujuan agar semua ibadah, baik Masjid, Mushalla, Gereja dan rumah ibadah lainnya supaya terjaga kesuciannya. Hal itu juga dilakukan agar terhindar dari segala macam hal-hal yang berbau politik.

Baca: Hasto Tegaskan Jokowi-Ma'ruf tak Kampanye di Rumah Ibadah

Selain itu, Menag Lukman juga menilai bahwa semua umat maupun jemaat di masing-masing rumah ibadah itu sendiri juga memiliki pandangan politik yang berbeda. Untuk itulah, dirinya menghimbau kepada seluruh elemen untuk menjaga betul kesakralan hingga kesucian rumah ibadah itu sendiri agar tidak dipengaruhi aktivitas politik praktis begitu.

Ia menilai, sejatinya kegiatan politik dilakukan ditempat-tempat terbuka atau di ruang publik, di tempat-tempat umum dan sebagainya bukan mengunakan rumah ibadah sebagai tempat menyalurkan aspirasi politik.

Quote