Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tetap Dorong Sistem Proporsional Tertutup

Hasto: Dengan sistem tersebut, PDI Perjuangan ingin mendorong mekanisme kaderisasi di internal partai sebagai langkah pendidikan politik.

PDI Perjuangan Tetap Dorong Sistem Proporsional Tertutup
Sekjen Hasto (tengah) saat ditemui di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023). (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak mempersoalkan mayoritas fraksi di DPR tetap berpegang mempertahankan sistem pemilu proporsional terbuka.

PDI Perjuangan disebut tetap mendorong sistem pemilu digelar proporsional tertutup.

Baca: PDI Perjuangan Contoh Nyata Partai Profesional & Modern

"Ya, itulah demokrasi," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Hasto kemudian membeberkan alasan PDI Perjuangan mendorong sistem proporsional tertutup.

Menurut dia, dengan sistem tersebut, PDI Perjuangan ingin mendorong mekanisme kaderisasi di internal partai sebagai langkah pendidikan politik.

"Kita bukan partai yang didesain unutk menang pemilu, tapi sebagai partai yang menjalankan fungsi kaderisasi, pendidikan politik, memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi kebijakan publik, dan di situlah proporsional tertutup kami dorong," ungkap Hasto.

Lebih lanjut, PDI Perjuangan juga disebut telah menghitung matang-matang terkait keputusannya mendorong sistem proporsional tertutup.

Misalnya, PDI Perjuangan melihat tingginya biaya pemilu dan begitu kompleksnya penyelenggaraan pemilu serentak.

"Jadi ada penghematan (dengan sistem proporsional tertutup), sistem menjadi lebih sederhana, dan kemudian kemungkinan terjadinya manipulasi menjadi kurang, dan dulu kan begitu banyak penyelenggara pemilu yang karena terlalu capek akibat pemilu yang begitu kompleks itu nanti semua bisa dicegah," ujar Hasto.

Namun, yang paling penting menurut Hasto, PDI Perjuangan ingin mendorong berbagai pihak untuk bisa berkompetisi menjadi calon anggota legislatif (caleg).

"Karena basenya adalah kompetensi. Jadi proporsional tertutup basenya adalah pemahaman mengenai fungsi-fungsi dewan, sedangkan (proporsional) terbuka adalah popularitas," kata Hasto.

Sebelumnya diberitakan, delapan fraksi di DPR memutuskan sikap tetap berpegang pada sistem pemilu proporsional terbuka.

Mereka bahkan meminta Mahkamah Konstitusi (MK) konsisten akan putusan terhadap sistem proporsional terbuka.

Baca: Institusionalisasi PDI Perjuangan Terbaik karena Kerja Keras

Delapan fraksi itu tercatat adalah Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi NasDem, Fraksi PKB, Fraksi Demokrat, Fraksi PKS, Fraksi PAN, dan Fraksi PPP.

Tercatat, hanya Fraksi PDI Perjuangan yang tidak ikut dalam pernyataan sikap bersama tersebut.

Adapun, pernyataan sikap itu ditandatangani Ketua dan Sekretaris Fraksi masing-masing. Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia bersama Wakil Ketua Komisi II DPR Syamsurizal turut menandatangani pernyataan sikap.

Quote