Ikuti Kami

Pemilu Kamboja, Helmy Fauzi Sebut PM Hun Sen Siapkan Transisi Kekuasaan ke Generasi Muda

Kamboja menggelar pemilihan umum (pemilu), Minggu (23/7/2023), untuk membentuk badan legislatif yang kemudian akan membentuk pemerintahan. 

Pemilu Kamboja, Helmy Fauzi Sebut PM Hun Sen Siapkan Transisi Kekuasaan ke Generasi Muda
Politisi PDI Perjuangan Helmy Fauzi (kiri) yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Mesir (2016-2020) diutus PDI Perjuangan bersama Sekretaris PDI Perjuangan Jakarta Utara Brando Susanto untuk ikut serta dalam Misi Pemantau Pemilu International Conference on Asian Political Parties (ICAAP) yang berlangsung dari tanggal 20 Juli hingga 24 Juli di Pnomh Penh, Kamboja. 

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Helmy Fauzi yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Mesir (2016-2020) diutus PDI Perjuangan bersama Sekretaris PDI Perjuangan Jakarta Utara Brando Susanto untuk ikut serta dalam Misi Pemantau Pemilu International Conference on Asian Political Parties (ICAAP) yang berlangsung dari tanggal 20 Juli hingga 24 Juli di Pnomh Penh, Kamboja. 

Baca: Pantau Pemilu di Kamboja, Brando Susanto Tegaskan RI Komitmen Kawal Demokrasi dan Persahabatan

Diketahui, Kamboja menggelar pemilihan umum (pemilu), Minggu (23/7/2023), untuk membentuk badan legislatif yang kemudian akan membentuk pemerintahan. 

“Pemilu di Kambodia saat ini, bukan saja  pemilu yg menentukan anggota majelis nasional atau anggota parliamen tetapi juga merupakan momentum untuk estafet kepemimpinan dari generasi sebelumnya yang tumbuh dan dibesarkan dalam pertarungan geopolitik  pada era perang dingin kepada generasi muda yang tumbuh dan hidup di era globalisasi," ujar Helmy Fauzi di Pnomh Penh, Minggu (23/7/2023) malam.

Helmy menyebut, Hun Sen dalam pertemuan terbatas dengan perwakilan internasional observer pemilu Kambodia 2023 menyatakan dirinya sedang mempersiapkan transfer dan transisi kekuasaan kepada kaum muda. 

"Namun PM Hun Sen menegaskan bahwa meskipun alih generasi tersebut juga melahirkan perubahan ada dua hal yang tak boleh berubah, yaitu perdamaian dan pembangunan," jelas Helmy Fauzi. 

Duta Besar Helmy Fauzi juga  mengapresiasi jalannya pemilu di Kambodia yang berlangsung damai, tertib dan transparan. 

“Sebagai pemantau pemilu internasional, kami diperbolehkan memantau langsung dan bebas berkomunikasi dengan para pemilih dan partai peserta pemilu,” kata Helmy Fauzi yg juga pernah menjadi anggota Komisi Luar Negeri Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini. 

Dubes Helmy Fauzi juga memuji keberhasilan PM Hun Sen dalam menyiapkan alih generasi kepemimpinan nasional Kambodia. 

“Banyak generasi muda yg dicalonkan sebagai calon anggota parlemen nasional Kambodia. PM Hun Sen mempersiapkan mereka secara sistematis dan terencana setelah sebelumnya jg mengirim mereka belajar ke luar negeri,” kata Dubes Helmy Fauzi

Sementara, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Utara Brando Susanto, salah satu wakil PDI Perjuangan yang ikut sebagai pemantau pemilu dalam International Conference on Asian Political Parties (ICAAP) menyatakan dalam daftar pemilih juga disertakan foto pemilih. 

“Petugas di TPS mencocokkan wajah pemilih dengan foto yang ada sebelum masuk ke bilik suara. Jadi, enggak ada pemilih siluman,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (27/3/2023). 

Dalam pemilu Kamboja tercatat 9,7 juta pemilih. Sebanyak 18 partai politik (parpol) bertarung untuk memperebutkan 125 kursi di DPR. Parpol akan berkoalisi untuk membentuk pemerintahan yang dipimpin perdana menteri. 

Kamboja menerapkan sistem proporsional tertutup, sehingga pemilih hanya memilih tanda gambar. Hasil penghitungan suara diakumulasi secara digital, sehingga hasil resmi pemilu secara nasional bisa diketahui dalam waktu relatif singkat 2-3 hari. 

“Pemilihnya juga sedikit, sehingga hasil pemilu lebih cepat diketahui. Kita hadir memberikan semangat gotong royong dan kolaborasi agar pesta demokrasi Kamboja berjalan sukses, transparan, bebas dan berkeadilan,” tutur Brando 

Menurutnya, keikutsertaan Indonesia untuk memantau pemilu di Kamboja tak lepas dari fakta historis, yakni kehadiran Pangeran Sihanouk dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955. Hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja kini semakin teguh dalam spirit persaudaraan untuk menciptakan perdamaian di ASEAN maupun  dunia. 

Baca: Adian: Tak Ada Alasan Jokowi untuk Tidak Mendukung Ganjar

Kamboja, lanjutnya. sangat mengedepankan stabilitas politik untuk mengejar pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Kamboja paham betul bahwa tanpa liberasi ekonomi, mereka akan menjadi negara yang sangat tertinggal ASEAN. Oleh karena itu, pemilu yang demokratis menjadi syarat untuk menciptakan stabilitas politik. 

“Indonesia menjadi acuan bagi mereka, baik sistem politik maupun ekonomi. Pasalnya, Indonesia diprediksi akan tampil menjadi negara maju di kawasan Asia, bahkan dunia,” katanya. 

Terkait pemilu di Indonesia yang bakal digelar 14 Februari 2024, Brando menegaskan sangat penting untuk tetap menjaga stabilitas politik. 

"Jangan sampai euforia politik yang berlebihan dan tajam menjauhkan Indonesia dari cita-cita menjadi negara maju. Apabilaa itu terjadi, tentu bangsa Indonesia yang merugi,” tutupnya.

 

kontributor: yogen sogen

Quote