Ikuti Kami

Pilkada 2020, Banteng Depok Optimistis Bisa Tumbangkan PKS

Koalisi PDI Perjuangan di Pilkada Kota Depok yang mengusung Pradi Supriatna-Azizah Alia sangat solid.

Pilkada 2020, Banteng Depok Optimistis Bisa Tumbangkan PKS
Pasangan Calon Wali Kota Depok dan Calon Wakil Wali Kota Depok, Pradi dan Afifah.

Depok, Gesuri.id - Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman optimistis pasangan Pradi-Afifah bisa mengalahkan petahana Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Pilkada 2020.

Lantas Ikravany menjabarkan ada dua faktor utama Pradi-Afifah bisa mengalahkan kader PKS dalam Pilkada Depok.

Pertama, sebut dia, koalisi PDI Perjuangan di Pilkada Kota Depok yang mengusung Pradi Supriatna-Azizah Alia sangat solid.

Maksudnya, nilai juangnya tidak terhenti oleh hambatan-hambatan yang ada.

Baca: Waras Optimistis Pradi-Afifah Akan Kuasai Debat

Kedua, prestasi Mohammad Idris selama memimpin Kota Depok tidak terlalu istimewa.

Menurut Ikra, Idris belum bisa disamakan dengan Wali Kota Surabaya, Risma dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Dikatakan, Risma mampu mengubah wajah Kota Surabaya.Sedangkan, Hendrar menjadikan kotanya sebagai tujuan wisata kota terbersih di Asia.

“Kalau Mohammad Idris seperti mereka (Hendrar dan Risma), itu akan berat buat kita melawannya. Tapi ini kan tidak,” tegasnya, kemarin.

Ikra mengatakan, ada banyak isu klasik yang ternyata tidak mampu diselesaikan Idris. Di antaranya kemacetan, pendidikan, sampah dan kesehatan.

Dan itu menjadi isu utama selain isu¬isu lainnya seperti lapangan pekerjaan. Depok ini, jelasnya, adalah kota dengan banyak ide tapi miskin eksekusi.

Dia mengkritik julukan Kota Belimbing, namun tak ada belimbingnya. Atau Kota Cyber City, tetapi tidak semua kelurahan mempunyai internet memadai.

Belum lagi smart city, di mana aplikasi banyak dibuat, namun tidak membuat hidup lebih mudah dan tidak maksimum.

“Jadi, di mana smartnya,” sambung Ikra.

Dia mengatakan, saat ini kesempatan paslon Pradi-Azizah untuk memenangkan Pilkada Depok sudah mencapai 70 persen. Sebab, banyak para pemilih pemula atau pemilih milenial menginginkan perubahan.

“Tentu ini sangat menyedihkan bagi mereka. Karena ini mirip dengan beberapa kejadian di mana angka kapabilitasnya tinggi tetapi angka lainnya menyatakan, incumbent bisa dikalahkan. Ini membuat kita tancap gas,” ujarnya.

Saat ini, jelasnya, Kota Depok membutuhkan pemimpin yang mampu mengeksekusi program-program usungannya, untuk bisa membantu memudahkan kehidupan orang.

Bukan pemimpin yang hanya menjadikan program sebagai kosmetik untuk menarik pemilih.

Baca: Tim Pemenangan Eri-Armuji Sasar Suara Milenial

Ikra juga mengkritisi pihak¬pihak yang menganggap bahwa program pemerintah pusat tidak bisa dijalankan daerah.

Menurutnya, anggapan seperti itu tidak layak dimiliki seorang pemimpin. Sebab, seorang pemimpin seharusnya melakukan perbaikan dari program yang masih memiliki kekurangan.

“Kalau dikatakan banyak masalah, sekarang program mana yang tidak bermasalah? BPJS KIS (BPJS Kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat (KIS-red) semua bermasalah. Tapi karena keinginan kuat negara tidak mencabut program itu karena semangat dari program itu adalah melayani warga. Ada masalah, perbaiki. Bukan programnya yang dibatalkan,” pungkasnya.

Quote