Ikuti Kami

Pilkada Denpasar, DPP PDI Perjuangan Terima Masukan 

Secara proses di organisasi atau mekanisme partai, nama-nama sudah diserahkan kepada DPP PDI Perjuangan.

Pilkada Denpasar, DPP PDI Perjuangan Terima Masukan 
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Bali, I Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan.

Denpasar, Gesuri.id - Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Bali, I Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan, mengatakan dukungan yang bergulir diakar rumput  terhadap pasangan I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa sebagai kandidat Calon Wali kota (Cawali)-Calon Wakil Wali kota (Cawawali)  di Pilkada Denpasar 2020 akan menjadi masukan DPP PDI Perjuangan dalam menerbitkan rekomendasi paket calon untuk Pilkada Denpasar 2020.

"Semua yang bergulir di bawah, termasuk aspirasi kader senior yang menginginkan paket Jaya Negara-Arya Wibawa, menjadi pertimbangan partai. Apa yang disampaikan kader senior di Denpasar tentang strategi kewilayahan, kita jadikan rujukan ketika menyampaikan pertimbangan di DPP PDI Perjuangan" tegas Alit Kelakan.

Menurut Alit Kelakan, secara proses di organisasi atau mekanisme partai, nama-nama sudah diserahkan kepada DPP PDI Perjuangan mengacu situasi yang berkembang di bawah.

Baca: Jelang Pilkada Bali, PDI Perjuangan Dominasi Polling Online

"Kita sudah setor nama-nama. Nah, siapa yang nanti direkomendasi dari nama-nama yang disetor itu, kita siap memenangkannya di Pilkada 2020,” jelas mantan Wagub Bali 2003-2008 yang kini duduk di Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali ini.

Menurut Alit Kelakan, rekomendasi paket calon dari DPP PDIP untuk Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali, hanya masalah waktu saja. Paket calon yang direkomendasi pun tidak mungkin diambil dari luar nama-nama yang berproses dan diusulkan ke DPP PDI Perjuangan.

Terkait kualitas para kandidat Cawali Denpasar yang berproses di PDI-Perjuangan, kata Alit Kelakan, hampir sama. Baik Arya Wibawa maupun I Gusti Ngurah Gede sama-sama berkualitas. Keduanya juga kader terbaik PDI Perjuangan di Denpasar.

"DPD PDI Perjuangan Bali sudah menguji kandidat dengan survei. Tapi, DPD PDI Perjuangan tidak punya kewenangan memutuskan. Nanti, DPP PDI Perjuangan yang memutuskan. DPP  punya pertimbangan-pertimbangan. Kalau ada pendapat senior, kewilayahan, dan kemampuan, semua masuk ke DPP PDI Perjuangan," ujar Alit. 

"Mereka yang sudah berproses dan yang dipertimbangkan yang kita berikan kepada DPP, seperti tidak mungkin diluar dari yang kita usulkan dan pertimbangan yang kita ajukan, jadi tunggu DPP," tandas politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat ini.

Pasangan Jaya Negara-Arya Wibawa itu sendiri, sebagaimana diberitakan, bergulir dan mengerucut di lingkaran kader-kader senior PDI Perjuangan Denpasar sejak sebulan lalu. Awalnya, ada dua alternatif pasangan Cawali-Cawawali Denpasar di internal PDI Perjuangan.  Selain Jaya Negara-Arya Wibawa, ada pula pasangan Jaya Negara-I Gusti Ngurah Gede. Keduanya merupakan paket kombinasi ‘kader-kader’.

Bedanya, Jaya Negara-Arya Wibawa merupakan representasi kekuatan kombinasi wilayah Denpasar Timur-Denpasar Selatan. Sedangkan Jaya Negara-Ngurah Gede merupakan representasi kekuatan yang terpusat di wilayah Kecamkatan Denpasar Timur.

Baca: Uji Elektabilitas Paket Jaya-Ngurah & Jaya-Wibawa Digelar

IGN Jaya Negara merupakan politisi asal Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini Sekretaris DPD PDI Perjuangan Bali dan masih menjabat sebagai Wakil Walikota Denpasar (2008-2010, 2010-2015, 2016-2021).

Sedangkan I Gusti Ngurah Gede merupakan politisi asal Puri Pemayun, Desa Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang kini Ketua DPC PDI Perjuangan Denpasar dan masih menjabat Ketua DPRD Denpasar.

Sebaliknya, Kadek Agus Arya Wibawa merupakan politisi asal Desa Pe-dungan, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini Sekretaris DPC PDI Perjuangan Denpasar dan sekaligus Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Denpasar.

Quote