Ikuti Kami

Soal Kampanye di Kampus, Rifqinizamy Sambut Positif

Rifqinizamy: Sangat positif dalam rangka membangun peradaban demokrasi baru di Indonesia.

Soal Kampanye di Kampus, Rifqinizamy Sambut Positif
Anggota Komisi II DPR RI fraksi PDI Perjuangan Muhammad Rifqinizamy Karsayuda.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI fraksi PDI Perjuangan Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menyambut positif rencana kampanye Pemilu 2024 di kampus, sebab kegiatan itu dinilai bisa menjadi kesempatan membangun suatu budaya politik atau peradaban politik baru di Indonesia. 

Baca: Panda: Mega Akan Berhadap-hadapan dengan Paloh di 2024

"Menurut saya sangat positif dalam rangka membangun peradaban demokrasi baru di Indonesia," sebut legislator fraksi PDI Perjuangan itu kepada wartawan, Senin (25/7). 

Namun, lanjut Rifqi, sapaan Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, kampanye di kampus dilakukan dalam konteks dialog. Selain itu, para peserta pemilu tidak boleh membawa kampanye negatif ketika hendak mendulang suara di kampus. 

"Misalnya, kampanye di kampus itu diperkenankan dalam konteks kampanye dialogis, sehingga itu merupakan bagian dari pendidikan politik," kata Rifqi.

Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan kampanye di kampus tidak dilarang oleh Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), meskipun dengan sejumlah catatan yang harus ditaati. "Kampanye di kampus itu boleh dengan catatan," kata Hasyim di Jakarta, Sabtu (23/7).

Ia kemudian menyinggung Pasal 280 ayat (1) huruf h di dalam UU Tentang Pemilu yang isinya kampanye dilarang menggunakan fasilitas pemerintahan serta digelar di tempat ibadah dan pendidikan. 

"Jadi, yang dilarang itu apa? Itu yang menggunakan fasilitas, bukan kampanyenya," ujar Hasyim.

Baca: Jakarta Dipimpin Anies, Untaian Retorika Nol Aksi & Eksekusi

Namun, kata dia, kampanye di kampus memiliki catatan seperti ada undangan pihak rektorat atau pimpinan lembaga dan mengedepankan keadilan. 

"Selain itu, harus memperlakukan yang sama, kalau capres ada dua, ya, dua-duanya diberikan kesempatan. Kalau capres ada tiga, ya, diberi kesempatan yang sama. Kalau partainya ada 16, ya, ke-16 partai diberikan kesempatan yang sama," ungkap Hasyim.

Quote