Ikuti Kami

Swing Voters Sulsel Kini Berharap Pada Sosok Prof Andalan

Swing voters di Sulsel umumnya kalangan berpendidikan, kelas menengah dan berpikir kritis.

Swing Voters Sulsel Kini Berharap Pada Sosok Prof Andalan
Prof Andalan saat debat

Makassar, Gesuri.id - Fenomena pemilih mengambang atau dikenal sebagai swing voters selalu menarik untuk disimak. Mereka ini merupakan pemilih yang belum punya ketetapan hati untuk menentukan pilihan. Namun demikian, mereka bisa mendadak berubah sikap setelah mengenal pandangan visi misi serta program pasangan calon kepala daerah.

Hal ini pula yang terjadi pada debat Pilgub Sulsel yang digelar Rabu (28/3) kemarin. Pasangan Prof Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman atau Prof Andalan diprediksi berhasim menggaet hati para swing voters. Kondisi ini tentunya menguntungkan kubu Prof Andalan untuk memenangkan pertempuran pilkada Juni nanti.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menyebut, penampilan Prof Andalan sangat memukau dan menguasai semua persoalan. Dengan hasil tersebut Prof Andalan memikat hati masyarakat yang melek informasi.

“Kenapa itu berdampak? Karena memang begini, ketika kampanye sudah dilaksanakan, ketika calon-calon Gubernur sudah habis-habisan mendekati rakyat, tetapi masih ada swing voters, artinya satu-satunya cara adalah membuat penampilan yang terbaik dalam memaparkan visi misi. Ya tadi, melalui udara seperti televisi, radio dan sebagainya,” ujar Ujang, Kamis (29/3) seperti dikutip sitnas.id

Prof Andalan saat debat

Ujang yang juga adalah Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) mengatakan, kondisi ini juga sempat terjadi pada Pilgub DKI 2017 tahun lalu. Kala itu banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan. Namun akibat derasnya informasi membuat publik akhirnya terpengaruh apalagi setelah melihat debat pilgub.

“Saya rasa masyarakat Sulawesi Selatan sudah aware information. Jadi banyak kaum pelajar, kaum cendekiawan yang ada di Sulsel. Bahkan banyak juga tokoh-tokoh nasional yang juga datang dari wilayah selatan, Sulawesi Selatan,” tandas Ujang.

“Artinya apa? mau tidak mau, suka tidak suka, (calon) yang tidak mempunyai kemampuan debat yang bagus, tidak mempunyai visi misi yang bagus, ya harus mempersiapkan visi misi, program kerja, penampilan. Karena akan berdampak pada pemilihan,” tambahnya.

Tim Media Prof Andalan Khaeruddin Noerman juga sepakat dengan Ujang. Bahkan Noerman juga menyebut bahwa umumnya swing voters di Sulsel umumnya kalangan berpendidikan, kelas menengah dan berpikir kritis.

“Prof Andalan mampu menggambarkan secara konkrit dalam penyampaian visi dan misi, agenda terkait pembangunan berwawasan lingkungan yang berorientasi pada pemerataan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Khaeruddin

Quote