Ikuti Kami

Aktivis Gen Z: Jika Soeharto Pahlawan, Maka Munir dan Marsinah Penjahat?

Kalau Soeharto pahlawan, berarti Marsinah penjahat. Kalau Soeharto pahlawan, maka Munir, Wiji Thukul, dan Ibu Sumarsih juga penjahat.

Aktivis Gen Z: Jika Soeharto Pahlawan, Maka Munir dan Marsinah Penjahat?
Virdian Aurellio (tengah) - Foto: Gen Banteng

Jakarta, Gesuri.id – Aktivis Gen Z, Virdian Aurellio, menyampaikan kritik tajam terhadap wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto. Dalam diskusi publik “Soeharto Bukan Pahlawan” di Jakarta, Rabu (5/11), Virdian menegaskan bahwa mengangkat Soeharto sebagai pahlawan sama saja dengan menistakan para korban pelanggaran HAM di masa Orde Baru.

“Kalau Soeharto pahlawan, berarti Marsinah penjahat. Kalau Soeharto pahlawan, maka Munir, Wiji Thukul, dan Ibu Sumarsih yang anaknya jadi korban penembakan di Tragedi Semanggi juga penjahat. Kalau Soeharto pahlawan, maka kita semua yang menolak kembalinya Orde Baru juga dianggap penjahat,” tegas Virdian disambut tepuk tangan peserta diskusi.

Ia menyebut, selama 32 tahun kekuasaan Soeharto, telah terjadi belasan pelanggaran HAM berat dan korupsi besar-besaran hingga Triliunan Rupiah. “Pahlawan macam apa yang melanggar hak asasi manusia, membungkam kebebasan bersuara, dan memaksa asas tunggal Pancasila untuk membungkam rakyat?” ujarnya.

Menurut Virdian, pemberian gelar pahlawan kepada tokoh dengan catatan kelam seperti itu berpotensi menormalisasi kembali praktik otoritarianisme. “Kalau hari ini kita biarkan, jangan heran besok penculikan aktivis, petrus, dan pembungkaman bisa kembali dianggap wajar,” katanya.

Ia menegaskan, mengingat masa lalu bukan berarti terjebak nostalgia, tetapi bagian dari menjaga masa depan. “Membela masa lalu sama dengan membela hak hidup kita hari ini dan masa depan. Selama para pelaku pelanggaran HAM belum diadili, maka kita semua masih menjadi korban berikutnya,” tutupnya.

Quote