Ikuti Kami

Konflik Israel-Palestina, Indonesia Harus Belajar Dari RRC

RRC mengundang para pihak dari Palestina dan Israel untuk berunding di China.

Konflik Israel-Palestina, Indonesia Harus Belajar Dari RRC
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menanggapi aksi diplomatik Pemerintah China (RRC) yang mengundang para pihak dari Palestina dan Israel untuk berunding di China.

Undangan ini adalah upaya China menghentikan perang antara Israel dan Palestina di jalur Gaza. 

Baca: Begini Dua Cara Manjur Tuntaskan Konflik Israel-Palestina

Budiman pun mengaitkan aksi diplomatik Negeri Tirai Bambu itu, dengan kebijakan luar negeri Indonesia terkait konflik Israel-Palestina. Menurutnya, Indonesia agak tertinggal dari China dalam hal mengupayakan penghentian konflik kedua negara tersebut. 

"Kita sudah kedahuluan RRC dalam industri Kecerdasan Buatan, kuantum & ngirim wahana ke Mars. Kini kedahuluan RRC lagi jadi mediator Israel-Palestina," ujar Budiman.

Hal itu disesalkan Budiman, mengingat peran Indonesia di masa lalu sebagai inisiator Gerakan Non Blok. 

"Padahal Indonesia inisiator Konferensi AA & Non Blok. Modal fanatik aja memang tak cukup," ujarnya. 

Menurut Budiman, Indonesia bisa menjadi seperti China dalam mengupayakan perdamaian Israel dan Palestina. Namun, agar hal itu terwujud ada syarat utama, yakni Indonesia harus bisa diterima oleh kedua pihak, baik Israel maupun Palestina.

"Membangun kekuatan ekonomi politik, teknologi, militer & diplomasi. Dan juga sebagai negeri Muslim terbesar jika kita bisa luwes DITERIMA KEDUA PIHAK, Indonesia bisa punya MODAL YANG LEBIH BESAR dari RRC utk mendamaikan Palestina-Israel. Andai saja..," ungkap Budiman. 

Baca: Bung Karno: Agenda Zionis di Palestina Tak Perlu Opsi Netral

Pemerintah China mengundang para pihak dari Palestina dan Israel untuk berunding di China. Undangan ini datang di tengah eskalasi serangan antara Israel dan Palestina di jalur Gaza. 

"Kami juga menyambut para negosiator dari kedua belah pihak untuk melakukan dialog secara langsung di China," kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, saat memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi Palestina-Israel, Minggu 16 Mei 2021.

China juga akan bekerja sama lebih mendalam dengan Norwegia, Tunisia, dan anggota DK-PBB lainnya dalam mengatasi krisis tersebut.

Quote