Ikuti Kami

Megawati Geram Lihat Bule Nakal di Bali: Kalau Saya Depan Dia, Saya Tabok!

Megawati menyinggung turis yang tak ikuti aturan saat perayaan Hari Nyepi tahun ini.

Megawati Geram Lihat Bule Nakal di Bali: Kalau Saya Depan Dia, Saya Tabok!
Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri dalam acara Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru, Jumat (5/5). (istimewa)

Denpasar, Gesuri.id - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyoroti aksi wisatawan asing di Bali yang melakukan pelanggaran. Ia mengaku kesal lantaran tindakan mereka semena-mena di negara orang.

Baca: Puan Minta Pemerintah Jelaskan ke Masyarakat Seberapa Bahaya Covid-19 Saat Ini

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam seminar 'Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125'. Megawati menyinggung turis yang tak ikuti aturan saat perayaan Hari Nyepi tahun ini.

"Nah, itu budaya itu harus dibuat, jangan kemarin itu saya lihat, waktu Nyepi itu yang buat saya ekhhhh (greget). Apa? Dia tinggal di pinggir pantai, buat kemah-kemah kecil maaf ya, terus mungkin hanya pakai pakaian renang. Ya kan ditegur sama berapa, tiga orang pecalang, jangan berpakaian seperti itu kan lagi suasana Nyepi gitu, ngamuk-ngamuk," cerita Megawati, di Bali, Jumat (5/5).

Mega mengaku kesal dengan turis tersebut. Lantaran tak menerima, sampai terbesit untuk menampar turis itu secara langsung.

"Kalau saya depan dia, saya sudah mikirnya 'tabok tabok' suruh si pecalang, tapi pecalang kita kan baik-baik, iya gitu sabar. Kalau saya sudah saya tabok orang itu," tutur Megawati sambil memperagakan.

Ia meminta wisatawan yang ke Indonesia jangan semena-mena. Menurutnya hal tersebut juga disampaikan Mega ke Presiden Joko Widodo.

"Enak aja, negara siapa ini, naik motor begitu, di cafe mabuk-mabuk, berhenti. Berani nggak kalian menjalankan itu, saya tantang. Ngapain, ngapain orang asik enak-enakkan kayak punya negara dia apa," ujar Megawati.

"Saya bilang sama Pak Jokowi, Pak Jokowi bilah 'aduh ibu kalau sudah begitu'. Loh Pak, itu kedaulatan kita loh, aku bilang gitu. Enak aja, biar pulau secuplek aku bilang itu republik kita. Tidak boleh ada yang namanya enak, kayak jajah aja aku bilang," sambungnya.

Baca: Putra: Tajamkan Soft Skill, Generasi Muda Tak Gampang Dibelokkan

Mega mengatakan masyarakat Bali perlu sadar dengan hal di sekelilingnya. Ia menerapkan hal itu kepentingan bangsa.

"Saya nggak ada keuntungannya bukan pribadi, ini buat negara saya kalau nggak ada orang ngomong kayak saya gini sekarang orang hanya diam saja bodo amat," ucapnya.

Quote