Ikuti Kami

Zuhairi Minta Mahasiswa Indonesia di Tunisia Jadi Agen Moderasi Beragama

Pemahaman terkait moderasi beragama harus disebarluaskan kepada semua kalangan sehingga masyarakat Indonesia tidak mudah mengatakan kafir.

Zuhairi Minta Mahasiswa Indonesia di Tunisia Jadi Agen Moderasi Beragama
Duta Besar (Dubes) RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi.

Jakarta, Gesuri.id - Duta Besar (Dubes) RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi meminta para mahasiswa menjadi agen moderasi beragama untuk menanamkan kecintaan terhadap agama, bangsa, dan negara.

“Kenapa moderasi beragama sangat penting karena Indonesia adalah negara Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman adalah takdir bagi Indonesia karena ada Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu ,” kata Zuhairi dalam pembukaan Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah dan Afrika, di Tunis, Tunisia, Senin (17/7).

Dia menilai pemahaman terkait moderasi beragama harus disebarluaskan kepada semua kalangan sehingga masyarakat Indonesia tidak mudah mengatakan kafir kepada pemeluk agama lain.

Baca: PA GMNI Kabupaten Ngawi Gelar Kegiatan Sosial

Hal itu, menurut dia, karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dia mengatakan bahwa moderasi beragama adalah implementasi Pancasila yang merupakan falsafah ideologi bangsa Indonesia.

Zuhairi mengungkapkan bahwa ketika dirinya berbicara di Tunisia, masyarakat negara tersebut mengakui bahwa Pancasila adalah solusi karena menjadi “jembatan” bagi keberagaman yang ada.

“Moderasi beragama adalah implementasi Pancasila, ada gotong royong di dalamnya, yaitu kerja sama dengan orang lain,” ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa para mahasiswa Indonesia harus bersatu dalam keberagaman untuk membangun bangsa dan negara.

Baca: Zuhairi Promosikan Tradisi Ramadan Tanah Air di Wathaniya TV

Zuhairi mengatakan bahwa bangsa Indonesia dibangun oleh kaum muda, contohnya para pendiri bangsa adalah pemuda yang membangun Indonesia dengan semangat dan gagasan konstruktif.

“Bung Karno menulis gagasan besar di usia 20 tahun karena itu gunakan masa muda untuk masa depan kalian. Kalau kalian 10 tahun ini tidak berhasil, maka akan gagal ke depannya karena itu harus persiapkan diri dengan baik,” katanya.

Selain itu, Zuhairi berharap Simposium PPIDK Timur Tengah dan Afrika menjadi momentum kebangkitan mahasiswa Indonesia untuk melahirkan gagasan serta gerakan bersama terkait moderasi beragama.

Quote