Ikuti Kami

Bilamana Risma Maju ke Bursa Gubernur DKI Jakarta

Jelang Kongres V PDI Perjuangan isu Risma menjadi kandidat cagub DKI Jakarta makin mencuat. 

Bilamana Risma Maju ke Bursa Gubernur DKI Jakarta
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma).

Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) adalah kader PDI Perjuangan yang digadang-gadang untuk posisi politik yang lebih tinggi. Dalam beberapa pemilihan, nama Wali Kota Surabaya tersebut selalu mencuat dalam bursa kandidat. 

Namun menjelang Kongres V PDI Perjuangan isu Risma menjadi kandidat calon gubernur DKI Jakarta untuk menantang Anie Baswedan semakin mencuat. 

Baca: Ara: Risma Bisa Maju di Pilkada Jakarta 2022 Lawan Anies

Dalam Pilgub Jatim 2018 lalu misalnya, nama Risma sempat digadang-gadang untuk menjadi calon kuat bagi PDI Perjuangan. Namun, sang wali kota menolak dan berakhir hanya menjadi pendukung bagi paslon Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.

Sosok keibuan Risma memang sering kali berhasil dalam membius masyarakat Surabaya. Berbagai kebijakannya yang dianggap sukses juga membuat masyarakat Surabaya tidak jarang membangga-banggakan sang wali kota.

Sosok Risma yang keibuan dan tegas juga berhasil membuat warga-warga di luar Surabaya terbius. Efek bius inilah yang mungkin dirasakan oleh Maruarar Sirait, seorang politisi PDI Perjuangan, seperti dilansir dari pinterpolitik.com, Rabu (26/6).

Pasalnya, beberapa waktu lalu, politisi yang akrab disapa Ara tersebut mengungkapkan potensi Risma untuk berpartisipasi dalam Pilgub DKI pada tahun 2022 mendatang. Menurutnya, ideologi dan rekam jejak Risma dapat menjadi senjata ampuh PDI Perjuangan guna menyaingi petahana Anies.

Selain itu, Ara melihat partainya akan sependapat dengan usulan pribadinya tersebut. Politisi PDI Perjuangan tersebut melihat Risma juga memiliki rekam jejak partai yang mumpuni.

Baca: Wali Kota Risma Dapat Perawatan di ICU RS Soewandhi 

Karier Risma

Nama Risma sebenarnya pernah mencuat dalam bursa kandidat Pilgub DKI Jakarta 2017. Bahkan, kemunculan namanya pada 2016 lalu disebut-sebut dapat menjadi pilihan alternatif di luar kandidat lain, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Usulan nama Risma pada tahun 2016 tersebut membuat Ahok memberikan responsnya tersendiri yang berujung pada adu argumen antara kedua pejabat daerah tersebut. Apalagi, elektabilitas Risma menempati posisi kedua setelah dirinya dalam survei Vox Populi – diikuti oleh Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Yusril Ihza Mahendra.

Quote