Ikuti Kami

Dandhy Laksono, Proxy Asing Untuk Balkanisasi NKRI 

Proxy asing untuk melakukan pecah-belah atau “balkanisasi” NKRI, dengan berlindung dibalik isu HAM dan Lingkungan Hidup.

Dandhy Laksono, Proxy Asing Untuk Balkanisasi NKRI 
Anggota DPR RI Deddy Yevri Sitorus.

Jakarta, Gesuri.id – Anggota DPR RI Deddy Yevri Sitorus mengatakan Pendiri Watchdog sekaligus sutradara film dokumenter Sexy Killers, Dandhy Dwi Laksono adalah proxy asing untuk melakukan pecah-belah atau “balkanisasi” NKRI, dengan berlindung dibalik isu HAM dan Lingkungan Hidup.

Deddy menilai Dandhy merupakan penganjur paham diskriminasi dan segregasi berdasarkan puak dan asal muasal. Sesuatu yang menurut Deddy, sudah selesai ketika Sumpah Pemuda. 

Baca: Anjurkan Separatisme, Dandhy Laksono Tak Cocok di NKRI

“Mereka proxy Australia dan Amerika yang ingin menguasai Papua seperti Timor Leste. Tapi Timor Leste dan Papua itu berbeda dari aspek sejarahnya. Desain konflik di sana itu Amerika banget!,” kata Deddy di akun Facebooknya, baru-baru ini. 

Politisi PDI Perjuangan ini mempertanyakan, yang dilawan Dandhy itu ketidakadilan ataukah bentuk negara NKRI. Sebab bila melihat rekam jejak dan pemikirannya, Dandhy jelas sangat anti NKRI.

“Saya bertahun-tahun bergelut dengan isu HAM dan lingkungan di seluruh pelosok negeri. Tapi berpikir bahwa negeri ini sebaiknya dipecah jadi negara-negara kecil, sungguh akan menimbulkan banjir darah!” tegas Deddy.

Seperti diketahui, belum lama ini Dandhy berkicau di Twitternya seperti ini:

“Apa yang salah dengan jadi negara kecil? Dari Sabang sampai Merauke itu sama dengan dari London-Moskow pp. Isinya “negara kecil” semua: Perancis, Belgia, Belanda, Jerman”

Baca: Budiman Sudjatmiko Tolak Penangkapan Dandhy Dwi Laksono

Dandhy memang dikenal sebagai aktivis yang sangat mendukung dilaksanakannya referendum di Papua. Hal ini sejalan dengan sikap beberapa negara asing seperti Vanuatu dan Solomon, dua negara yang bersama Australia menjadi anggota persemakmuran Inggris.

Quote